Meski di pasar Asia selama ini Renault dikenal unggul ketika bermain mesin Diesel namun menariknya justru Renault Lodgy hanya tersedia dalam versi mesin bensin saja untuk saat ini. Dua varian yang tersedia sama-sama menggunakan mesin 1.5 liter dCI masing-masing dengan daya maksimum 110 PS dan 85 PS dimana varian pertama didampingi oleh transmisi enam kecepatan sementara yang lain lima kecepatan.
Renault Lodgy dengan mesin bedaya maksimum 110 PS dan transmisi enam kecepatan itulah yang saat ini banyak menjadi sorotan. Pasalnya output mesin yang dihasilkannya dianggap ideal untuk sebuah MPV di kelas ini dan transmisi enam kecepatannya diapresiasi sanggup menghantarkan ouput tersebut dengan sangat halus sehingga kenyamanan berkendara yang diharapkan dari sebuah MPV pun bisa terpenuhi. Di lain sisi meski daya mesinnya dianggap sedikit kedodoran namun dapur pacu versi kedua yang menghasilkan daya 85 PS memiliki kelebihan tersendiri dalam hal konsumsi BBM. Pihak pabrikan mengklaim bahwa mesin 85 PS tersebut mampu mencatatkan konsumsi BBM 21,04 km/liter sementara mesin 110 PS mencatat 19.98 km/liter.
Hal lain yang menjadikan Renault Lodgy sejauh ini dianggap sebagai salah satu ancaman bagi trio Innova, Mobilio dan Ertiga yang selama ini merupakan penguasa kategori MPV adalah sasis dan suspensi yang membuatnya stabil kala dipacu dalam kecepatan tinggi tanpa gejala body roll berlebihan pula di saat harus melahap tikungan dengan kecepatan sedang.
Dari sisi desain eksterior memang pabrikan otomotif asal Perancis ini memilih pendekatan konvensional, meski demikian penampilannya tetap tampak modern dan stylish berkat desain bagian depan yang memang cukup sedap dipandang. Sementara itu di bagian buritan sekalipun tak mampu menyembunyijan dimensinya yang lebar namun desain taill-lamps yang unik membuatnya tak tampak membosankan.
Renault pilih mengadopsi desain yang boxy, alasannya cukup masuk akal yaitu bahwa konsumen MPV cenderung mengedepankan kepraktisan serta daya muat yang lega ketimbang hal lain.
Di bagian interior Renault Lodgy sejatinya dirancang untuk mampu memuat delapan penumpang, namun karena pada tipe termahalnya barisan jok tengah mengadopsi model captain seat maka kapasitas muatnya berkurang menjadi tujuh penumpang saja. Tingkat kenyamanan serta kelegaan yang ditawarkan oleh jok baris pertama dan kedua sangat baik, sementara untuk baris ketiga sebagaimana sudah bisa ditebak hanya memberikan legroom yang terbatas. Konfigurasi jok baris kedua sendiri menganut 50:50 sementara pada baris ketiga 60:40 dimana kesemuanya bisa dilipat secara mandiri.
Pada bagian dasboard terpasang layar monitor berukuran 7 inch yang berfungsi sebagai pusat kendali beberapa fitur seperti kamera parkir, Bluetooth, USB dan sebagainya. Sementara itu fitur seperti soket pengisi daya 12 volt tersedia di setiap baris. Fitur lain yang melengkapinya termasuk pula cruise control, dual AC serta air bags untuk penumpang.
Dari sisi produk dan harga tampaknya sah-sah saja menyebut Renault Lodgy sebagai ancaman untuk Toyota Innova, Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio. Namun karena faktor sukses sebuah produk tak semata-mata dilihat dari kualitas itu sendiri maka rasanya masih terlalu dini jika menyebut MPV buatan Renault ini sanggup bersaing secara kompetitif dengan ketiga rivalnya itu.
Konsumen di daerah tentu akan lebih memilih Toyota atau Honda dengan alasan layanan purna jual yang lebih mudah didapat, sementara Suzuki Ertiga sendiri meski jaringan service-nya belum mampu menyamai Toyota atau Honda namun masih lebih baik ketimbang Renault. Selain itu konsumen sudah kadung memiliki persepsi tertentu terhadap Toyota Innova yang sering diasosiasikan sebagai mobil mewah meski sejatinya tidak demikian.
Dengan kehadiran Toyota Innova facelift dan Suzuki Ertiga facelift situasinya bahkan bisa lebih sulit lagi bagi pemain baru seperti Renault yang selama ini di Indonesia masih sebatas menjual Renault Megane R. S. 265, Koleos dan Duster, kecuali jika dari sisi harga mampu menjauh dari Innova dan hanya sedikit lebih mahal dari banderol Ertiga dan Mobilio.