Setelah era Suzuki Neo Baleno, PT SIS hingga saat ini tidak lagi memasarkan mobil sedan Suzuki di Indonesia namun bukan berarti bahwa pihak Suzuki sendiri tidak lagi mengembangkan atau tidak lagi tertarik untuk bermain di segmen ini. Buktinya belum lama ini pabrikan berlogo huruf “S” tersebut merils sedan terbarunya yang resmi nama Suzuki Ciaz.
Menurut Autocar India yang sudah cukup lengkap meliput, sedan terbaru Suzuki ini bakal mulai dijual pada pertengahan bulan Oktober tahun ini. Masih menurut sumber yang sama, Suzuki Ciaz tampil lebih ramping dan mengalami banyak perkembangan jika dibandingkan Suzuki SX4 sedan yang digantikannya.
Dibangun dengan platform yang sama sekali baru mobil terbaru ini digadang-gadang oleh pihak Suzuki untuk menghadapi para rival sekelasnya seperti Honda City dan Toyota Vios. Walau demikian masih terlihat banyak kesamaan desain eksterior antara Ciaz dengan Baleno.
Sama seperti mobil Suzuki lainnya, penampilan Suzuki Ciaz jauh dari kesan mencolok. Mungkin orang cenderung tidak memperhatikan ketika pertama kali melihat, namun jika diamati seksama kesan elegan khas mobil-mobil Suzuki (kecuali Suzuki Karimun Wagon R) kental sekali membalut small sedan keluaran Suzuki.
Kesan elegan didukung oleh velg alloy berukuran 16 inch menjadikan Suzuki Ciaz bahkan berkesan lebih berkelas dibanding kompetitor sekelasnya, beberapa orang mungkin beranggapan mobil ini berada di kelas yang sama dengan Toyota Corolla Altis atau Honda Civic. Apalagi dimensi Suzuki Ciaz memang sedikit lebih besar dibanding entry-level sedan lainnya.
Dimensi yang besar tersebut memberikan nilai tambah bagi kelegaaan kabin sedan terbaru Suzuki. Berbeda dengan keluarga Suzuki Baleno yang bangku baris keduanya terasa sempit, Suzuki Ciaz dirancang untuk mampu mengkomodir tiga penumpang dewasa di bagian belakang. Desain kaca yang dibuat melebar juga semakin memberi kesan lega di dalam kabin Suzuki Ciaz.
Jika dasboard Suzuki Ertiga saja sudah mampu memberikan kesan mewah didukung finishing yangn melewati mobil-mobil lain sekelasnya maka untuk Suzuki Ciaz konsumen bisa mengharapkan kualitas yang bahkan lebih baik. Namun lagi-lagi seperti mobil Suzuki lainnya desain dasboard berkesan lebih mengedepankan fungsi ketimbang estetika. Beberapa bagian bahkan memiliki kesamaan yang sangat erat dengan Suzuki Swift dan Suzuki Ertiga. Dan seperti umumnya mobil sedan di kelas ini maka material plastik pun mendominasi bagian dashboard. Beruntung kualitas material yang baik disertai finishing rapih sedikit mengaburkan kesan murahan bahan plastik tersebut.
Gloveboxes yang disediakan di dalam kabin volumenya sangat terbatas, namun setidaknya tercatat empat bottle holders untuk menampung botol bervolume 1 liter di dalam kabinnya.
Sementara kapasitas bagasinya cukup lega untuk sebuah small sedan yaitu 510 liter.
Dapur pacu mengandalkan mesin K Series yang sudah tidak asing lagi bagi para pemilik mobil Suzuki. Namun untuk meningkatkan performa maka pabrikan melakukan updgrade ECU serta peningkatan kompresi.
Mesin ini cukup mumpuni melesatkan Suzuki Ciaz dan selama ini terbukti cukup efisien diterapkan pada beberapa mobil Suzuki lain meski performanya masih belum bisa menanding mesin VTEC dari Honda.
Kenyamanan berkendara tampaknya merupakan fokus utama para engineer kala merancang mobil ini. Hasilnya suspensi lembut pada Suzuki Ciaz terasa nyaman kala dipacu di jalan lurus namun menjadikan mobil ini cukup kagok saat diajak menari-nari di tikungan.
Bicara soal kualitas produk sendiri Suzuki Ciaz tampaknya cukup memiliki amunisi menghadang Toyota Vios dan Honda City, namun jika melibatkan citra merek tampaknya Suzuki masih harus bekerja keras, lebih-lebih selama ini di Indonesia Suzuki tampak berkesan kurang serius dalam memasarkan produk-produknya. Meski demikian harus diakui pula bahwa dalam beberapa tahun belakangan dukungan layanan purna jual Suzuki tampak lebih baik dibanding sebelumnya.