Lantas bagaimana dengan Suzuki Vitara Brezza?
Nama Suzuki di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir tidaklah menjadi pilihan utama konsumen kala mempertimbangkan membeli mobil baru. Selain Karimun Wagon series dan Ertiga sejauh ini memang nyaris tak ada segmen yang mentungkan pabrikan dengan logo huruf “S” tersebut.
Mendatangkan Suzuki Ignis yang minim kompetisi di segmennya mungkin masih terdengar masuk akal, namun mendatangkan Suzuki Vitara Brezza di pasar seperti Indonesia terkesan terlalu optimis.
Suzuki Vitara Brezza, Bukan Vitara yang Dulu
Nama Suzuki Vitara pernah populer di Indonesia beberapa dasawarsa silam, modelnya yang dinamis serta tangguh di jamannya membuat medium SUV tersebut berjaya di masa-masa itu.Tapi meski mengusung nama Vitara faktanya Suzuki Vitara Brezza bukanlah Suzuki Vitara yang pernah kita kenal di masa lampau.
Suzuki Vitara Brezza dirancang oleh Maruti di India dan muncul pertama kali di depan publik dalam gelaran Delhi Auto Expo pada awal tahun 2016 silam.
Walau sejatinya tak lebih dari hatchback yang ditinggikan seperti halnya Mazda CX-3, Honda HR-V maupun Toyota C-HR namun penampilan Brezza cukup agresif terutama jika ditilik dari sisi depan.
Interior Suzuki Vitara Brezza punya kemiripan dengan Suzuki Baleno hatchback yang didominasi oleh kelir hitam dengan balutan warna silver di beberapa garis. infotainment system yang dinamai sebagai SMARTPLAY merangkap pula sebagai Reverse Parking Camera Display, memang tingkat resolusinya sangat rendah namun dari sisi fungsi sangat membantu.
Semua joknya dibalut bahan fabric, dari sisi penampilan memang cukup rapih tapi jika diduduki dalam waktu relatif lama tingkat kenyamanannya tidak cukup baik. Jok Suzuki Vitara Brezza terasa keras. Sangat disayangkan mengingat kelegaan legroom maupun headroom yang ditawarkan sebenarnya relatif luas. Kapasitas bagasinya sendiri mencapai 328 liter.
Performa Suzuki Vitara Brezza
Spesifikasi Suzuki Vitara Brezza | |
Mesin |
|
Dimensi |
|
Suspensi / Kaki-Kaki |
|
Untuk saat ini Suzuki Vitara Brezza hanya tersedia dalam opsi dapur pacu Diesel DDiS 200 yang mampu memuntahkan daya maksimum 90 PS dan torsi maksimum 200 Nm.
Dihantarkan oleh transmisi manual 5 kecepatan akselerasi awalnya memang tidak terasa spontan seperti mesin berbahan bakar bensin, namun setelah mencapai putaran menengah maka barulah terasa ringan serta bertenaga.
Berada di balik kemudi Suzuki Vitara Brezza lebih terasa mengemudikan sebuah hatcback ketimbang SUV, salah satu faktor penyebabnya adalah lingkar kemudi yang ringan.
Sedangkan pengeremannya terasa terlalu lembut sehingga perlu waktu untuk membiasakan diri menemukan titik pengereman yang tepat.
Karena menggunakan McPherson dengan Coil Spring di bagian depan serta Torsion Beam dengan Coil Spring pula di belakang maka tak bisa dipungkiri bahwa karakter riding Suzuki Brezza tidak benar-benar pas untuk jalanan di Indonesia. Melalui permukaan jalan yang kurang baik bakal menyiksa penumpang.
Kualitas handling -nya juga sama saja, hingga kecepatan 80 km/jam tidak ditemukan kekurangan Suzuki Vitara Brezza namun begitu menyentuh kecepatan di atas itu lebih-lebih pada 120 km/jam mobil mulai terasa melayang tidak stabil.
Belum jelas kapan Suzuki Vitara Brezza masuk Indonesia, tapi jika harga yang dibanderol hanya berselisih tipis dari Honda HR-V rasanya bakal sulit baginya untuk diterima pasar. Dari sisi desain serta build quality sebenarnya tidak bisa dibilang inferior namun soal performa lebih-lebih citra merek Suzuki berat untuk bersanding dengan HR-V dan C-HR.