Penjualan Toyota Etios yang semakin lesu di India, Brazil dan Indonesia membuat Toyota merasa perlu melahirkan produk baru untuk menggantikan posisi Toyota Etios. Hal disampaikan oleh VP Toyota, Yasumori Ihara yang meminta Daihatsu untuk mendesain mobil baru tersebut. Kolaborasi antara dua perusahaan besar dalam satu group yaitu Toyota dan Daihatsu sebelumnya sukses mendominasi pasar otomotif Indonesia namun mulai tergoyang dalam beberapa tahun terakhir.
Saking lesunya penjualan Toyota Etios bahkan Toyota Brazil sudah memutuskan untuk menghentikan proses penjualan di negara tersebut mulai bulan depan. Sementara itu di India meski perusahaan asal Jepang itu baru saja memperkenalak Toyota New Etios facelift bersama dengan New Liva namun tampaknya potensi keduanya tak terlalu menjanjikan.
Sejak diakuisisi oleh Toyota, Daihatsu selalu berperan dalam merancang dan memproduksi mobil-mobil low-end yang dipasarkan di bawah merek Toyota, kecuali di Indonesia dimana Daihatsu turut memasarkan dengan mereknya sendiri. Beberapa mobil kelas low-end produksi Daihatsu yang sudah beredar saat ini adalah Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, Toyota All New Avanza dan Daihatsu All New Xenia serta Toyota Rush dan Daihatsu Terios. Meski merupakan mobil yang sama namun yang dipasarkan di bawah merek Toyota selama ini dibanderol lebih tinggi dibanding merek Daihatsu.
Dalam pembelaannya eksekutif senior Daihatsu menyebut bahwa kegagalan Toyota di negara-negara emerging market terutama India disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi dengan spesifikasi yang tinggi pula. Sehingga dari segi harga tak mampu berkompetisi dengan para pesaingnya. Sebaliknya para pesaing seperti Suzuki mengomptimalkan komponen lokal sehingga mampu menekan harga jual secara signifikan.
Namun dari sisi konsumen sebenarnya harga mobil Toyota bukan satu-satunya alasan kegagalan Toyota Etios. Di Indonesia faktanya konsumen terbukti tak keberatan membayar lebih mahal untuk merek-merek ternama seperti Toyota maupun Honda yang dipersepsi lebih berkualitas dan didukung dengan layanan jual lebih baik.
Alasan utama dari kegagalan Toyota Etios adalah desain modelnya yang kurang bisa diterima oleh pasar. Karena itu jika tujuannya memperbaiki angka penjualan Toyota Etios pertama-tama yang harus dipikirkan adalah memberikan desain yang lebih baik setidaknya setara dengan Honda Brio.
Meski menyadari bahwa kondisi penjualan saat ini harus segera diperbaiki namun sampai saat ini belum ada keputusan apakah kedua pabrikan dalam satu group tersebut akan berkolaborasi merancang mobil low-endlainnya.
India merupakan pasar penting bagi Toyota karena selama ini termasuk pemberi sumbangan penjualan terbesar bagi perusahaan dengan logo huruf T itu. Sementara Indonesia di mata Toyota merupakan pasar potensial karena tak lain adalah pasar terbesar di Asia Tenggara. Jika penjualan Toyota di kedua negara tersebut anjlok maka potensi kerugian yang dialami tentu tak sedikit.
Sumber: Reuters
Sumber: Reuters