Mazda 2 terbaru memang baru akan resmi dirilis paling cepat akhir tahun ini, namun beberapa waktu lalu pihak pabrikan telah mengundang media untuk meliput dan menjajal langsung subkompak hatchback kelas B terbaru dari Mazda ini. Masih dalam selubung kamuflase, media yang diundang untuk menjajal Mazda 2 generasi ketiga ini disuguhi performa asli Mazda 2 versi Eropa dengan setting yang hanya sedikit berbeda dengan versi non Eropa.
Mazda 2 terbaru nantinya akan berhadapan langsung dengan rival sekelasnya yang sudah lebih dahulu di upgrade yaitu Ford Fiesta, Toyota All New Yaris dan All New Jazz. Meski di sebagian pasar seperti Eropa, Amerika dan Australia Mazda 2 adalah mobil terlaris di kelasnya jauh mengalahkan Yaris maupun Jazz dan hanya bisa disamai oleh Hyundai i20, namun tidak demikian halnya dengan pasar Indonesia. Honda Jazz masih memegang pangsa pasar terbesar di Indonesia disusul oleh Toyota Yaris, namun Mazda 2 selama ini tetap mampu menarik perhatian konsumen segmen tertentu.
Kini lewat generasi ketiga, Mazda sudah tak lagi berbagi platform dengan Ford Fiesta sebagaimana generasi kedua melainkan menggunakan platform andalan Mazda sendiri yang sebelumnya sudah terlebih dahulu diaplikasikan pada Mazda 6 dan Mazda 3. Sebagaimana halnya dengan mobil-mobil Mazda terkini, Mazda 2 terbaru pun juga mengusung teknologi SKYACTIV.
Seperti sudah disebut pada artikel sebelumnya, Mazda 2 terbaru memiliki dimensi yang membengkak dibanding pendahulunya. Panjangnya kini menjadi 4060 mm dengan tinggi 1500 mm, sementara lebarnya tidak mengalami perubahan yaitu 1695 mm. Desain pilar A juga dibuat lebih maju sekitar 100 mm dibanding generasi kedua, hasilnya pengemudi mendapatkan visibilitas yang lebih baik.
Di sektor dapur pacu Mazda menawarkan mesin 1.5 liter dengan beberapa versi output yang berbeda masing-masing dengan daya maksimum 107 PS dan torsi 139 Nm, 112 PS/144 Nm dan 75 PS/135 Nm. Versi terakhir adalah versi Eropa yang sekaligus menjadi unit yang diuji coba oleh media. Ketiganya tersedia dalam opsi transmisi matik enam kecepatan dan manual enam kecepatan. Jika dibanding Honda Jazz dan Toyota Yaris transmisi Mazda 2 terbaru jelas lebih modern.
Jika dibanding generasi kedua, Mazda 2 terbaru terasa lebih melayang ketika dipacu dalam kecepatan tinggi. Dugaan sementara fenomena ini disebabkan oleh setting suspensi yang dibuat lebih lembut untuk meningkatkan kenyamanan. Namun mengingat bahwa unit yang diuji coba adalah versi Eropa dimana kondisi jalanan di sana bisa dibilang sangat baik maka kemungkinan setting suspensi Mazda 2 terbaru yang masuk Indonesia tidak akan sama.
Bukan hanya pada sektor performa dan ekterior saja yang mengalami ubahan pada Mazda 2 terbaru, sektor interior pun juga tak luput dari ubahan. Sayangnya pihak pabrikan mewanti-wanti media yang diundang untuk tidak membahas lebih-lebih mengedarkan foto interior Mazda 2 terbaru terlebih dahulu.
Pastinya berkat dimensi yang lebih panjang dan tinggi, kini ruang kabin Mazda 2 terbaru terasa lebih lega jika dibandingkan pendahulunya. Kenyamanan lagi-lagi menjadi fokus ubahan pada interior Mazda 2 sebagaimana sektor lainnya. Dari segi kualitas serta desain, interior Mazda 2 nyaris setara dengan Peugeot 208.
Soal peranti keselamatan Mazda 2 terbaru adalah yang terbaik di kelasnya, beberapa fitur meliputi lane-departure and forward collision warning, active cruise control, blind-spot monitoring, low-speed autonomous braking with high-speed risk mitigation serta auto high-beam and a cross-traffic alert systems. Fitur mana saja yang bakal disunat di Indonesia, kita tunggu saja saat peluncuran resmi Mazda 2 generasi ketiga di Indonesia nanti.
Sulit memang menilai performa sesungguhnya dari Mazda 2 terbaru mengingat unit yang diuji coba masih merupakan purwa rupa. Selain itu setting suspensi serta mesinnya merupakan versi yang diperuntukkan untuk pasar Eropa yang besar kemungkinan akan berbeda dengan versi untuk pasar Indonesia. Meski demikian beberapa hal yang bisa ditarik sebagai kesimpulan adalah adanya peningkatan dalam performa riding serta handling, kabin yang lebih lega sekaligus mampu meredam suara serta vibrasi lebih baik serta fitur yang lebih baik dibanding mobil buatan Jepang ataupun Korea lainnya di kelas ini.
Harus diakui bahwa harga menjadi faktor penentu kesuksesan Mazda 2 terbaru di Indonesia nantinya. Honda sudah menyunat harga All New Jazz kecuali untuk varian tertinggi, sementara Toyota pilih menaikkan harga Toyota All New Yaris. Bagaimana dengan Mazda?
Memang jika ditilik dari spek semata maka Mazda 2 hanya layak dibandingkan dengan sesama subkompak hatchback kelas B. Namun di mata konsumen tidak selamanya demikian, konsumen bakal menimbang rasio harga, fungsi dan kebutuhan. Jika sudah demikian maka pilihan bisa jatuh pada city car, subkompak hatchback kelas A atau bahkan low MPV.
Ambil contoh saja Honda Jazz RS 2014 yang harganya tembus Rp 248 juta, sementara dengan uang sebesar Rp 242 juta konsumen juga bisa memboyong Nissan Grand Livina Highway Star Autech yang mampu mengakomodir penumpang lebih banyak. Bagi mereka yang memang sekedar menghendaki mobil untuk keperluan di dalam kota atau mencari second car mungkin keduanya tak layak diperbandingkan, namun bagi mereka yang sedang mencari mobil pertama atau mempertimbangkan aspek fungsional tentu mempertimbangkan dan memilih di antara kedua mobil berbeda segmen tersebut sangatlah masuk akal.