Baru-baru ini PT Garansindo Inter Global meluncurkan Fiat 500 S yang melengkapi varian keluarga Fiat 500 di Indonesia. Hadirnya Fiat 500 S ini menjadikan tiga varian Fiat 500 yaitu C, Lounge dan S sebagai opsi yang bisa dipilih oleh konsumen otomotif di Indonesia. Seperti apakah keluarga Fiat 500 yang kini meramaikan bursa otomotif di tanah air tersebut?
Fiat 500 merupakan salah satu mobil subcompact hatchback segmen A terpopuler di Eropa, bukan hanya karena bentuknya yang unik namun juga karena harga yang relatif terjangkau serta fitur keselamatan mampu meraih lima bintang menurut standar Euro NCAP. Jangan pesimis dulu! Memang selama ini mobil-mobil dengan standar keselamatan tinggi selalu ‘disunat’ standar keselamatannya ketika masuk Indonesia, namun ternyata tidak demikian halnya dengan Fiat 500 di Indonesia.
Dari ketiga tipe Fiat 500 yang tersedia kesemuanya mengandalkan mesin empat silinder berkapasitas 1.4 liter atau persisnya 1399 cc yang mampu memuntahkan daya maksimum 100 dk pada putaran 6500 rpm dan torsi maksimum 133 Nm pada 4000 rpm. Fiat sendiri mengklaim bahwa mesin yang memenuhi standar Euro 5 ini mengkonsumsi BBM 16,3 km/liter.
Dengan torsi sebesar 133 Nm yang diraih pada putara 4000 rpm tersebut Fiat 500 terasa lambat saat berakselerasi di putaran bawah, sedikit mengecewakan untuk sebuah mobil yang diperuntukkan melaju di dalam kota. Sementara pada putaran lebih tinggi mesinnya baru terasa bertenaga dan sanggup meluncurkan tubuh mungil Fiat 500 ini hingga 180 km/jam.
Output mesinnya sendiri disalurkan oleh transmisi Dualogic yang memang masih kalah jauh jika dibanding transmisi DSG pada mobil-mobil Volkswagen namun menunjukkan peningkatan jika dibanding mobil Fiat atau Alfa Romeo lawas. Perpindahan gigi juga merupakan kelemahan dari Fiat 500, penyaluran tenaganya terasa menghentak dan cukup mengorbankan kenyamanan pengemudi maupun penumpang.
Meski panjang wheelbase-nya terbilang pendek namun radius putar Fiat 500 ternyata terlalu besar dari yang dibayangkan sebelum pengemudi mencoba mengemudikannya. Suspensinya juga disetting lembut sehingga gejala limbung sedikit terasa saat keluar masuk tikungan. Beruntung lingkar kemudi Fiat 500 cukup komunikatif.
Bagi Anda yang lebih menyukai mobil dengan desain konvertibel maka Fiat 500C adalah pilihan ideal, atap kanvasnya bisa dibuka tutup secara elektris layaknya sang kompetitor MINI Cabriolet.
Penyempurnaan pilar belakang pada Fiat 500C menjadikan mobil ini tetap stabil ketika melaju meski atapnya dalam kondisi terbuka.
Kelemahan Fiat 500 di balik kabin adalah posisi dudukan yang terlalu tinggi serta lingkar kemudi yang jangkauannya tidak bisa disesuaikan. Meski ukuran kabinnya cukup mengakomodir penumpang dewasa namun kapasitas bagasinya sangat minim.
Beberapa fitur yang disediakan pada Fiat 500 meliputi ESP, tujuh airbags, radio berteknologi Bluetooth serta sistem handsfree Blue&Me.
Dilepas dengan harga mulai Rp 350 juta memang Fiat 500 terbilang mahal untuk sebuah mobil subkompak hatchback segmen A. Bukan hanya itu, tampilannya yang jauh dari kesan macho rasanya juga bakal membuat calon konsumen pria tak tertarik untuk meliriknya sebagai tunggangan ideal. Sang kompetitor utama VW Polo yang dibanderol kurang dari Rp 300 juta rasanya bakal lebih diminati.
Meski demikian standar keselamatan yang tinggi serta model yang unik tampaknya bakal banyak menarik minat kaum hawa.