Kiprah VW Tiguan Indonesia memang tak sepopuler kompetitor sekelasnya seperti Mazda CX-5, Honda CR-V, Kia Sportage atau Mitsubishi Outlander. Bahkan para penggemar mobil Eropa di kelas ini pun lebih sering melirik merek lain seperti Audi Q3, BMW X3 atau Mercedes-Benz GLK ketimbang SUV menengah buatan Volkswagen ini. Sebaliknya di benua Eropa dan Australia VW Tiguan tetap menjadi salah satu SUV terfavorit di kelasnya dari tahun ke tahun meski desainnya sendiri tak banyak berubah.
Desain SUV buatan Volkswagen relatif stabil, konvensional dan tak lekang zaman. Meski demikian pada VW Tiguan 2012 pabrikan asal Jerman tersebut menghadiahi facelift bagi konsumen Tiguan. Bersamaan dengan itu VW juga memperkenalkan Tiguan dengan sistem penggerak roda depan yang harganya lebih murah dan biaya operasionalnya lebih ekonomis lebih-lebih bagi mereka yang tidak pernah menggunakan kendaraannya untuk menaklukan medan berat. Namun di luar kehadiran versi 2WD dan sedikit sentuhan facelift pada dasarnya mobil ini masih merupakan VW Tiguan yang sama dengan yang sudah-sudah.
Performa VW Tiguan
Meski masih mengandalkan mesin yang sama namun penyempurnaan lewat teknologi BlueMotion menjadikan mesin 1.4 liter yang diusung oleh Volkwagen Tiguan terasa lebih bertenaga ketimbang sebelumnya. Beruntung teknologi BlueMotion ini sudah diaplikasikan juga pada VW Tiguan versi termurah yang berpenggerak roda depan. Selain itu fitur Bluetooth juga sudah menjadi fitur standar bagi semua model.
Salah satu tipe yang diperkenalkan pada tahun 2012 lalu adalah VW Tiguan 118TSI berpenggerak roda depan. Mesin yang diusung oleh 118TSI adalah mesin empat silinder twinchaged berkapasitas 1.4 liter yang sebelumnya sudah digunakan pula oleh VW Golf. Mesin Tiguan dan Golf tersebut menghasilkan tenaga maksimal 118 kW dan torsi 240 Nm.
Meski Tiguan 118TSI adalah versi termurah di antara semua tipe yang ada namun performa akselerasi mesinnya lebih baik ketimbang tipe 103 TDI 4MOTION yang mengusung mesin Diesel. Akselerasi 0-100 km/jam diraih oleh mesin 1.4 liter ini dalam waktu 8,9 detik, sementara mesin Diesel 4MOTION mencatatkan waktu 10,2 detik pada pengujian yang sama.
Sebagaimana sudah disinggung sebelumnya bahwa Tiguan bensin maupun Diesel sama-sama sudah mengusung teknologi BlueMotion yang antara lain mengaplikasikan fitur auto start/stop. Sayangnya fitur start/stop yang begitu populer di negara-negara maju ini terasa kurang praktis untuk VW Tiguan di Indonesia. Kondisi lalu lintas yang terlalu berkarakter stop and go serta perilaku pengemudi Indonesia yang rata-rata cenderung kampungan alias tidak sabaran untuk membunyikan klakson dan menginjak pedal gas bahkan sebelum lampu hijau di traffic light menyala merupakan alasan fitur ini justru menjadi kelemahan Volkswagen Tiguan di Indonesia.
Pihak Volkswagen sendiri mengklaim bahwa teknologi BlueMotion pada Tiguan mampu menghemat bahan bakar hingga 7,7 prosen dari kondisi tanpa BlueMotion. Hasilnya VW Tiguan 1.4 TSI (118TSI) sanggup menggunakan 6,9 liter bensin untuk menempuh jarak 100 km. Sementara versi Diesel nya (103 TDI) mencatat konsumsi solar 6 liter untuk 100 km dengan transmisi manual dan 6,2 liter/100 km dengan transmisi matic dual-clutch.
Sementara itu beberapa tipe yang sudah ada sebelumnya juga tak luput dari penyempurnaan. Tiguan 125TSI kini bertransformasi dalam wujud 132TSI dan versi termahal yaitu 147TSI kini resmi menjadi 155TSI.
Dari data teknis spesifikasi VW Tiguan terbaru kentara sekali bagaimana Volkswagen berupaya mewujudkan Tiguan sebagai versi kompak dari sang kakak yaitu VW Touareg yang merajai di segmen SUV mewah kelas menengah (Luxury Midsize SUVs). Desain grille depan, headlight, taillight serta Daytime Running Lights pada Volkswagen Tiguan 2013 menjadikannya makin mirip dengan Touareg.
Di balik kemudi Volkswagen Tiguan Anda segera menyadari bahwa mobil ini jauh lebih asyik dikemudikan dibanding rival-rivalnya yang buatan Jepang atau Korea. Bahkan Subaru Forester yang merupakan salah satu kompak SUV dengan handling terbaik pun tak bisa bersaing dengan kompak SUV berlogo VW ini.
Jok bagian depan juga didesain dengan baik dan suportif didukung desain yang memberikan pandangan luas bagi pengemudi maupun penumpang di jok depan.
Selain fitur stop and go yang terasa kurang praktis untuk kondisi lalu lintas di Indonesia, satu-satunya kelemahan yang kami temukan ketika berada di balik kemudi VW Tiguan ada suspensinya yang kelewat keras. Di sisi lain suspensi keras ini menjadikan mobil lebih lincah dan stabil bermanuver namun di sisi lain mengurangi kenyamanan pengemudi dan penumpang.
Bicara soal stabilitas sendiri meski VW Tiguan menunjukkan performa yang baik namun kali ini VW harus mengakui keunggulan Subaru Forester.
Interior dan Kabin VW Tiguan
Meski begitu banyak perubahan di sektor dapur pacu dan desain eksterior namun Volkswagen nyaris tak melakukan ubahan apa-apa pada sektor interior VW Tiguan terbaru kecuali tambahan fitur seperti Bluetooth dan audio streaming. Bluetooth pada mobil SUV keluaran VW ini bukan hanya berfungsi dengan ponsel namun bisa juga digunakan untuk menghubungkan perangkat pemutar musik seperti iPod dengan delapan speaker yang terpasang di dalam kabin Tiguan.
Di bagian belakang kabin ada sedikit perubahan yang dilakukan oleh para desainer VW sehingga kabin belakang terasa lebih lega untuk menampung empat penumpang dewasa, bahkan masih memungkinkan jika harus dipaksakan mengangkut lima penumpang.
Soal keamanan tak perlu lagi dipertanyakan, enam airbags dan berbagai fitur keselamatan yang diusung oleh Tiguan telah membawanya beroleh lima bintang dari EuroNCAP dan meraih penghargaan serupa juga dari IIHC di Amerika.
Secara keseluruhan kami melihat bahwa VW Tiguan adalah salah satu kompak SUV yang layak dipertimbangkan jika Anda menghendaki mobil buatan Eropa.
VW Tiguan di Indonesia sendiri diimpor oleh PT. Garuda Mataram Motor yang sekaligus adalah ATPM Audi di Indonesia. Perakitannya dilakukan di fasilitas yang berlokasi di Pulogadung bersama mobil Audi yang memang keduanya masih satu group.
Harga VW Tiguan di Indonesia saat ini dibanderol mulai Rp 400 juta sementara untuk versi Hiline dipatok Rp 420 juta.
