Land Rover Discovery Sport diposisikan sebagai pengganti dari Land Rover Freelander 2 yang sudah dipensiunkan oleh perusahaan otomotif asal UK per tahun 2015 ini. Sebagai pengganti dari Freelander 2, Discovery Sport memikul beban berat untuk menghadapi Audi Q5, BMW X3 dan beberapa rival sekelas lainnya. SUV premium yang diperkenalkan pertama kali pada gelaran Paris Motor Show 2014 silam ini hadir dengan layout kabin 5+2 atau 7-seater.
Meski variannya sama sekali baru namun beberapa bagian desain Land Rover Discovery Sport tampak mengadopsi dari SUV keluaran Land Rover lainnya yang sudah ada. Salah satunya adalah desain bonnet yang mengadopsi Range Rover Evoque. Meski demikian selain bagian tersebut memang pada dasarnya bagian lain dikembangkan dari nol seperti desain buritan serta suspensi multi-link yang dirancang agar mobil terbaru Land Rover ini lebih nyaman kala dikendarai di jalanan beraspal jika dibandingkan Freelander 2.
Hasilnya memang sesuai ekspektasi, selain nyaman kala digunakan di jalanan kabin Land Rover Discovery Sport juga terbilang sangat senyap. Secara keseluruhan merupakan peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan Land Rover Freelander.
Kemudinya tergolong lincah dan tajam untuk ukuran sebuah SUV tanpa menjadikan bantingannya terasa keras seperti umumnya SUV sekelas buatan Jerman. Dalam banyak hal karakternya memiliki kemiripan dengan Range Rover Evoque. Kenyamanan kabinnya juga tampak terperhatikan mulai dari desain dashboard yang atraktif, penempatan panel yang ergonomis berikut jok yang suportif dengan posisi tinggi sehingga memberi pandangan luas terutama bagi pengemudinya.
Meski demikian Land Rover tentu saja tak mau kehilangan citra mereknya yang selama ini akrab sebagai penakluk medan berat. Kenyamanan Land Rover Discovery Sport di jalanan beraspal ternyata tak menyunat performanya dalam menaklukkan medan berat.
Satu-satunya kelemahan Land Rover Discovery Sport adalah keterbatasan opsi mesin dimana hingga saat ini hanya tersedia mesin Diesel 2.2 liter dengan pilihan transmisi manual enam kecepatan atau ZF sembilan kecepatan. Performa mesinnya sendiri sebenarnya cukup baik dengan torsi merata di setiap putaran namun jika dibandingkan kompetitor sekelas yang berasal dari Jerman maka terasa sekali teknologi dapur pacu Diesel milik Land Rover Discovery Sport ini sudah ketinggalan jaman. Namun berita positifnya pabrikan asal UK tersebut berencana memberikan upgrade mesin pada pertengahan tahun 2015 yang diharapkan bakal mampu mengimbangi SUV buatan Jerman.
Secara keseluruhan Land Rover Discovery Sport sendiri layak mendapat apreasiasi, bukan hanya nyaman di jalan beraspal serta tangguh di medan berat namun SUV ini sekaligus juga nyaman dikemudikan santai dengan kecepatan rendah maupun dipacu dalam kecepatan tinggi.