Suzuki Ciaz yang didaulat sebagai pengganti Suzuki Baleno sudah resmi mengaspal di negeri asal Maruti. Dengan keputusan PT. Suzuki Indomobil Sales untuk tidak lagi bermain di kategori sedan beberapa tahun lalu wajar jika banyak yang pesimis Suzuki Ciaz bakal masuk Indonesia. Namun tentu harapan konsumen akan kehadiran sedan Suzuki ini pupus begitu saja.
Suzuki Ciaz seperti kebanyakan mobil terbaru Suzuki yang masuk Indonesia beberapa tahun ini didesain dan diproduksi oleh Maruti di India. Umumnya desain mobil-mobil Suzuki cenderung tidak menonjol namun mudah dicerna dan tidak lekang jaman. Kali ini meski tetap mudah dicerna namun pihak pabrikan melakukan sedikit pendekatan untuk desain Suzuki Ciaz.
Desain depannya tampak menonjol berkat paduan antara projektor headlamp berukuran besar dengan grill elegan yang mengingatkan pada bentuk grill Suzuki Ertiga. Namun yang membuatnya menarik di bagian depan adalah desain bumper dan fog lamps yang sangat menyerupai dengan versi konsep yang ditampilkan beberapa waktu sebelumnya.
Sudut terbaik dari sedan terbaru keluaran Suzuki yang bakal bersaing dengan Honda All-new City dan Toyota All-new Vios ini terletak di bagian samping. Kesan sporti sekaligus elegan kental terasa ketika melihat penampilan Suzuki Ciaz dari bagian samping. Pilar B yang diberi kelir hitam serta desain velgnya makin memperkuat aura sporti mobil Suzuki terbaru itu.
Saat dilihat dari samping bagian buritan Suzuki Ciaz tampak memiliki kemiripan dengan Honda All-new City, namun ketika dilihat dari belakang sendiri desain keduanya jelas berbeda. Honda City lebih berkesan elegan sementara Suzuki Ciaz cenderung agresif dan sporti.
Interior Suzuki Ciaz pun cukup sedap dipandang, sekalipun sebagian besar materialnya tetap plastik sebagaimana umumnya mobil sedan kelas C. Kombinasi antara warna hitam piano dan beige memberikan nuansa dinamis di dalam kabin.
Memang dominasi materialnya adalah plastik namun Maruti banyak menggunakan tipe soft plastic dan masih menempatkan faux wood dan lapisan kulit di beberapa bagian. Dengan kombinasi tersebut serta finishing yang rapi kesan premium yang diharapkan dari sebuah sedan masih tetap memancar.
Oleh karena Suzuki Ciaz memiliki dimensi yang lebih panjang dibanding mobil-mobil sekelasnya maka sudah bisa diduga bahwa kabinnya pun lebih lega. Baik headroom maupun legroom sangat lega, joknya pun terasa suportif sehingga penumpang bakal betah berlama-lama di dalamnya. Dengan kabin lega dan AC di bagian belakang tampaknya tak berlebihan menyebut kabin Suzuki Ciaz setara dengan sedan kelas B.
Performa Suzuki Ciaz dipercayakan pada mesin 1.4 liter dari seri K yang mampu menghasilkan daya maksimum 92,45 PS pada 6000 rpm dan torsi maksimum 130 Nm yang sudah bisa diraih pada putaean 4000 rpm.
Mesin ini terbukti sanggup menjadikan Suzuki Ciaz responsif sekaligus mampu melaju kencang di jalan tol meski untuk kebutuhan lebih dari itu rasa-rasanya jauh dari sanggup. Di India sendiri Suzuki Ciaz juga tersedia dengan opsi mesin Diesel 1.3 liter yang sudah pasti menghasilkan torsi lebih besar.
Output mesin berbahan bakar itu disalurkan ke kedua roda di bagian depan dengan pilihan transmisi matic empat kecepatan atau manual lima kecepatan. Sementara untuk mesin Diesel hanya tersedia dengan transmisi manual.
Teknologi terbaru Suzuki yaitu Total Effective Control Technology sudah diterapkan ketika merancang Suzuki Ciaz ini. Pada dasarnya teknologi ini menempatkan baja pada panel bodi, memperkuat sasis namun mengurangi bobotnya. Hasilnya Suzuki Ciaz menjadi mobil teringan di kelasnya meski performa mesinnya sedikit di bawah para kompetitor. Dengan bobot yang ringan itu maka efisiensi bahan bakar pun menjadi lebih baik.
Catatan konsumsi BBM mobil Suzuki di kategori sedan kelas C ini sangat istimewa, dengan 20,73 km/liter jelas melampaui rival-rival di kelas ini dan menjadikan Suzuki Ciaz sebagai mobil paling irit di kelasnya.
Sama seperti Suzuki Ertiga yang dirancang dengan mengedepankan kenyamanan bagi penumpang, demikian pula halnya dengan Suzuki Ciaz. Suspensinya disetting lembut dan sangat sesuai dengan kondisi jalanan Indonesia yang kurang memenuhi standar. Selain itu insulasi kabinnya sangat baik sehingga suara terpaan anging, suara gesekan ban dengan aspal serta suara-suara lain yang berasal dari luar teredam dengan baik. Sayangnya suara mesin tidak teredam dengan sempurna baik pada versi mesin bensin maupun Diesel.
Suspensinya sendiri meski dirancang dengan mengedepankan kenyamanan namun secara mengejutkan gejala limbung tidak terlalu berlebihan terjadi pada Suzuki Ciaz ini. Lingkar kemudinya terasa berbobot sehingga memberikan rasa percaya diri saat dipacu namun tidak terlalu berat juga saat digunakan di dalam kota atau area parkiran.
Fitur keamanan yang diusung sama sekali tidak dikompromi, sasis yang kuat, ABS+EBD serta airbag di bagian depan merupakan standar untuk semua tipe. Sementara pada varian tertinggi ditambah lagi dengan airbag untuk penumpang belakang.
Dari segi kualitas produk, fitur dan desainnya sendiri memang Suzuki Ciaz tampak superior seperti halnya mobil-mobil Suzuki lain. Namun bagaimanapun rival utama yang dihadapi adalah Honda All-new City dan Toyota All-new Vios yang notabene memiliki citra merek lebih baik dan jaringan service lebih luas pula.