Dengan dirilisnya Toyota FJ Cruiser 2014 maka terbantah sudah berbagai isu yang sebelumnya menyebut bahwa Toyota bakal ‘mematikan’ mobil SUV FJ Cruiser yang merupakan penerus SUV legendaris Toyota FJ40. Posisi dan peran FJ Cruiser bagi Toyota bisa dikatakan setara dengan Wrangler bagi Jeep. Dalam banyak hal dua SUV andalan Jeep dan Toyota tersebut memang memiliki kesamaan.
Desain yang relatif simple, mengkotak dan solid adalah salah satu kesamaan antara Toyota FJ Cruiser 2014 dengan Jeep Wrangler. Keduanya hendak menunjukkan bahwa mobil-mobil tersebut adalah SUV tulen yang khusus dirancang untuk menaklukan medan berat, bukan mobil bagi pesolek. Filosofi yang sama masih dipertahankan oleh Toyota ketika merancang Toyota FJ Cruiser 2014.
Tidak hanya pada desain luar, bagian kabin pun juga demikian. Sementara mobil-mobil SUV ‘cantik’ saling berlomba menawarkan kabin yang nyaman serta desain dashboard yang futuristis, Toyota FJ Cruiser 2014 tampil sederhana ala kadarnya. Faktor kenyamanan memang tak lantas dihilangkan begitu saja, Anda masih bakal menemukan AC dan sistem audio namun jangan berharap banyak akan kemewahannya. Pastinya semua fitur tersebut berfungsi dengan baik dan efisien.
Berhubung peruntukannya adalah untuk mendukung pekerjaan di medan berat maka semua instrumen yang ada pada dashboard dirancang untuk dapat dioperasikan dengan tangan yang terbungkus sarung tangan. Demikian pula karpet pada kabin Toyota FJ Cruiser 2014 dibuat dengan bahan karet tanpa ada unsur kemewahan sehingga pemgemudi dan penumpang yang sepatunya baru melintasi medan lumpur tak perlu khawatir bakal mengotori kabin Toyota FJ Cruiser.
Lucunya Toyota masih mencoba menunjukkan bahwa Toyota FJ Cruiser 2014 adalah penerus sejati dari sang legenda Toyota FJ40 dengan cara yang sangat tidak praktis. Bagi Anda yang akrab dengan FJ40 tentu masih ingat bagaimana pintu bagian belakang mobil SUV tersebut hanya bisa dibuka dari luar dan bukan dari dalam bukan? Nah… Toyota masih mempertahankan konsep tersebut pada mobil Toyota FJ Cruiser 2014, sehingga penumpang yang duduk di kabin belakang sangat bergantung pada penumpang di bagian depan atau pengemudi untuk membukakan dan menutup pintu ketika hendak keluar atau masuk ke kabin Toyota FJ Cruiser 2014.
Konsep ‘simple’ pada Toyota FJ Cruiser tak berheti sampai di desain ekterior dan interior saja. Anda tak bakal pula menemukan automatic door locking, air suspension, terrain response program, automatic wipers dan automatic headlights yang umumnya sudah menjadi fitur standar pada SUV lain dengan harga yang sama. Semua yang ada pada FJ Cruiser harus dioperasikan secara manual karena mesin V6 maupun fitur lain yang ada pada mobil ini dirancang agar perawatan dan perbaikan bisa dilakukan sendiri oleh pemilik.
Sedikit kemewahan yang bakal Anda temukan pada FJ Cruiser adalah kontrol traksi, BA, VSC, ABS+EBD serta enam airbags.
Namun terlepas dari minimnya kemewahan yang ada pada SUV buatan Toyota ini menjelajahi medan berat sama sekali bukan halangan bagi FJ Cruiser. Dengan ground clearance yang tinggi serta mesin dengan karakter torsi berlimpah seolah tak ada medan seperti apapun yang sanggup menahan laju sang penerus FJ40 ini. Sementara itu di medan beraspal meski bukan berupakan habitat FJ Cruiser namun suspensi yang dipadukan dengan ban Dunlop AT22 Grandtrek ini masih cukup memberikan kenyamanan ketika dikendarai di jalan beraspal, bahkan jauh lebih nyaman ketimbang mobil-mobil murah yang menjamur di pasaran belakangan ini.
Sayangnya transmisi SUV FJ Cruiser yang memang tak dirancang untuk karakter jalan beraspal terutama di jalan bebas hambatan terasa kurang nyaman pada kecepatan tinggi. Transmisinya seolah berusaha menahan kecepatan maksimal yang sebenarnya mampu dimuntahkan oleh mesin V6 Toyota FJ Cruiser 2014.
Selain kelemahan yang sudah disebutkan seperti pintu belakang yang hanya bisa dibuka/tutup dari luar, desain C Pillars yang tak memberikan pandangan luas di bagian belakang serta transmisi yang tak mendukung kecepatan tinggi di jalan tol tak kami temukan kelemahan lain lagi pada Toyota FJ Cruiser 2014 yang patut dikritik.
