// //

Tata Tak Ingin Jual Mobil Murah

Produsen mobil terbesar di India, Tata yang belakangan ini tampak serius melakukan ekspansi pasar ke negara-negara sekitarnya seperti Indonesia dan Australia menegaskan bahwa pihaknya tak berniat menjual mobil murah.

Sebaliknya pabrikan Tata lebih memfokuskan diri untuk menjual mobil yang reliable dengan harga yang bersaing.

“Kami sama sekali tidak berkeinginan menjual mobil murah, kami tidak memposisikan produk kami seperti mobil-mobil buatan China”. Demikian tegas Darren Bowler selaku distributor Tata untuk Australia.

Di Indonesia nampaknya Tata berencana akan memasukkan lebih banyak mobil baru jenis MPV mengingat jenis mobil inilah yang cukup laku di Indonesia. Salah satu yang bakal hadir adalah Tata Aria yang sekilas mirip dengan Toyota Innova meski Tata sendiri tak menganggap bahwa Aria bakal bersaing di segmen yang sama dengan Innova karena Tata Aria lebih merupakan jenis Crossover ketimbang Innova yang MPV murni.

Di India sendiri Tata Aria bahkan dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan Toyota Innova.

Spesifikasi dan Harga Tata Aria Indonesia


Sementara di Australia mobil-mobil jenis pick-up atau yang di sana lebih akrab disebut Ute seperti Tata Xenon bakal lebih banyak dihadirkan oleh Tata mengingat tipe mobil itulah yang cukup populer di Australia.

Pernyataan pihak Tata tersebut sekaligus juga menjadikan berita bakal hadirnya mobil murah Tata Nano menjadi tidak pasti. Tata Nano sendiri adalah sebuah mobil tipe City Car yang konon jika masuk di Indonesia bakal dijual dengan harga kurang dari Rp 30 juta.Namun tingkat standar keselamatan mobil murah ini masih diragukan.

Tata Australia menegaskan bahwa di Australia kendaraan dengan tingkat standar keamanan yang tinggi bakal menjadi prioritas Tata dan mereka bakal memercayakan penilaian standar keamanan mobil-mobilnya pada ANCAP, sebuah lembaga independen yang dipercaya memberikan penilaian terhadap standar keamanan semua mobil yang masuk di pasar Australia.
Bagaimana dengan Indonesia? Akankah Tata juga memprioritaskan standar keselamatan atau sekedar harga jual yang murah?