// //

Bengkel Mobil Cenderung Membodohi Wanita?

Pandangan stereotype yang menilai bahwa pria lebih mengerti soal mobil ketimbang wanita ternyata bukan hanya berlaku di Indonesia. Baru-baru ini sebuah studi yang dilakukan oleh Sekolah Bisnis Kellogg menemukan bahwa bengkel-bengkel di Amerika juga masih memiliki pandangan serupa.

Dalam sebuah riset, tim peneliti meminta pria dan wanita menelepon beberapa bengkel mobil untuk menanyakan mengenai ongkos perbaikan radiator untuk sebuah mobil Toyota Camry tahun 2003.

bengkel tidak jujur


Bukan hanya membodohi wanita, namun ternyata rata-rata bengkel juga cenderung membodohi pria maupun wanita yang tampak tidak cukup mengerti soal mobil.

Perbaikan radiator untuk sebuah unit mobil Toyota tahun 2003 tersebut (Camry) sebenarnya berada di kisaran harga $365, namun responden dalam penelitian tersebut yang berlagak tidak paham otomotif rata-rata dikenai ongkos hingga $510.

Ketika responden “bermain drama” dengan mengatakan kepada pihak bengkel bahwa dia memperoleh informasi dari teman/keluarga bahwa baya perbaikan radiator adalah “x dollar” (>$365) bengkel serta merta juga mengiyakan angka tersebut.

Meski baik pria maupun wanita sama-sama dibodohi pihak bengkel namun wanita cenderung di-charge dengan harga 6% lebih mahal ketimbang pria. Hal ini menunjukkan bahwa paradigma yang memandang wanita tidak cukup paham ketika menyangkut masalah otomotif masih dipegang kuat oleh sebagian besar bengkel.

Namun demikian wanita tidak selalu menjadi pihak yang kalah di bidang otomotif, sebab riset tersebut sekaligus menemukan bahwa ketiga menawar harga wanita cenderung sukses dalam mendapat harga lebih murah.

Hasil riset tersebut menyarankan kepada pria ataupun wanita yang hendak berhubungan dengan pihak bengkel sebaiknya memperkaya diri dengan berbagai informasi terlebih dahulu baik dari teman, keluarga maupun sumber-sumber terpercaya lainnya. Lebih-lebih saat ini dimana berbabagi informasi bisa diperoleh di internet maka membandingkan harga bukanlah persoalan yang sulit dilakukan. 

Bagaimana dengan bengkel di Indonesia? Apakah menurut Anda bengkel di sini memiliki kecenderungan demikian?