// //

Dibalik Harga Toyota Sienta di Indonesia

Harga Toyota Sienta di Indonesia yang dibanderol mulai Rp 230 Juta hingga menyentuh Rp 310 Juta menunjukkan bahwa PT. Toyota Astra Motor (TAM) ingin menempatkannya sebagai lawan dari Honda Freed yang cukup lama melenggang di segmennya sendiri. Bukan hanya itu kehadiran All-new Toyota Sienta di Indonesia tampak dimaksudkan juga mengisi celah kekosongan antara Toyota Grand New Veloz dengan All-new Kijang Innova.

Diperkenalkan pada gelaran IIMS 2016 lalu kehadiran All-new Sienta dari Toyota tampak disambut antusias terutama oleh keluarga muda. Tampilannya jauh dari kesan konvensional sehingga menimbulkan perpecahan pendapat antara yang pro dan tentu saja kontra. Apa saja ditawarkan olehnya di balik harga Toyota Sienta yang dirilis di Indonesia tersebut?

Spesifikasi dan Harga Toyota Sienta Indonesia


Mengenal Eksterior dan Interior Toyota Sienta Versi Indonesia

All-new Sienta merupakan generasi kedua dari Toyota Sienta yang di negara asalnya diperkenalkan sekitar pertengahan tahun 2015 lalu. Kesan atraktif sekaligus funky menjadi ciri khas utama minivan yang sejak awal memang ditujukan untuk segmen keluarga muda tersebut.

Dimensi grille yang lebar serta moncong membulat menjadi sisi paling mencolok dari Toyota Sienta, dan meski sejatinya pihak Toyota sendiri menawarkan berbagai pilihan warna yang juga mencolok namun pihak PT. TAM tampaknya pilih bermain aman dengan hanya menghadirkan warna-warna konvensional di Indonesia meliputi Dark Brown Metallic, Quartz Brown Metallic, Orange Metallic, Super White 2, Silver Metallic, Grey Metallic serta Attitude Black Mica. Tampilan depannya sendiri kalau diamati sekilas sedikit mirip dengan tampilan Toyota Yaris generasi baru, dan memang desain tersebut diadopsi oleh kebanyakan mobil Toyota keluaran terbaru.

Menariknya pada tipe tertinggi yaitu Toyota Sienta Q CVT sang produsen sudah melengkapi Bi Beam LED seperti yang diketemukan pula pada Toyota All-new Fortuner. Kehadiran fitur ini tentu sangat diapresiasi untuk sebuah minivan dengan banderol Rp 310 Juta. Untuk tipe ini pula tampak ada beberapa tambahan body kit dibanding tipe di bawahnya. Sayang tambahan warna krom di bagian depan terasa mengganggu secara estetika dan justru menghilangkan kesan premium.

Untuk tipe lain meski headlamp belum dilengkapi dengan auto-levelling seperti halnya All-new Toyota Sienta Q namun dimungkinkan bagi pengemudi melakukan pengaturan secara manual lewat settingan yang diletakkan pada dashboard.

Sama halnya dengan Honda Freed maupun Toyota Sienta generasi pertama, Toyota Sienta yang hadir di Indonesia inipun mengadopsi pintu samping model geser sliding dengan desain pilar C yang unik menurut kami. Bagian buritan tak kalah uniknya dengan bumper garnish yang menyatu dengan kedua lampu di belakang.

Toyota Sienta vs. Honda Freed

Secara keseluruhan kami suka dengan penampilan eksterior Toyota Sienta Indonesia ini meski bisa diduga bahwa desain semacam ini mudah lekang oleh waktu.

Pada sektor interior All-new Toyota Sienta menampilkan build quality yang solid khas mobil buatan Toyota. Hanya saja pada sisi lain kualitas material yang digunakan tidak terlalu memenuhi ekspektasi. Dominasi hard plastic dengan hiasan jahitan palsu meski solid namun terkesan murahan, padahal umumnya calon konsumen akan berharap kualitas material interior Toyota Sienta bakal sedikit lebih baik dibanding Toyota Avanza. Kesan murahan semakin kental pada tipe-tipe rendah yang mengandalkan kelir terang. Balutan softpad hanya ditemukan pada tipe Q dengan kelir menyerupai bagian yang sama milik All-new Innova walau doortrim-nya sendiri lagi-lagi masih mengandalkan hard plastic.

Interior Toyota Sienta

Satu hal yang langsung mencolok ketika masuk ke dalam kabin All-new Toyota Sienta ini adalah demikian banyak kompartemen boks dan volumenya juga lumayan lega. Kentara sekali bahwa minivan ini memang pas dimaksudkan untuk keluarga muda dengan anak-anak yang masih berusia belia pula.

Untuk versi manual tuas transmisi ternyata tidak diletakkan di dahsboard layaknya Toyota Sienta versi Jepang, sebaliknya pihak TAM menempatkan tuas transmisi di tengah seperti mobil yang beredar di Indonesia pada umumnya.

Driving position di balik kemudi Toyota Sienta terasa seperti berada di balik kemudi hatchback. Dimensi lingkar kemudi terasa ideal, praktis serta eye-catching meski posisi speedometer sendiri tampak terhalang oleh lingkar kemudi tersebut. Keleluasaan pandang atau visibilitas menjadi salah satu kekurangan yang dirasakan saat berada di balik kemudi Toyota Sienta.

All-new Toyota Sienta Indonesia

Pada dashboard tengah Toyota Sienta Q tampak dilengkapi dengan HU berdesain ganjil, HU yang mengandalkan sistem operasi Android ini menawarkan tampilan antar muka lebih baik jika dibandingkan HU milik Toyota Yaris atau Rush.

Review All-new Toyota Sienta Indonesia

Akses ke kabin belakang terasa mudah berkat sliding door, kabinnya pun cukup lega terutama di baris kedua. Jika diperlukan jok baris ketiga memungkinkan dilipat ke bawah jok baris kedua dengan mekanisme yang sederhana serta mudah dilakukan siapapun.
Sekedar untuk jarak dekat legroom serta headroom baris ketiga masih memadai untuk orang dewasa berukuran tubuh normal.

Harga Toyota Sienta di Indonesia

Pengalaman Toyota Sienta

Dapur pacunya sendiri mengandalkan mesin berkapasitas 1.5 Liter 2NT-FE yang memuntahkan tenaga maksimum 107 dk pada 6000 rpm serta torsi puncak 140 Nm pada 6200 rpm. Dapur pacu ini sama persis seperti yang digunakan oleh Toyota Grand New Veloz Pilihan transmisi yang tersedia adalah manual 6 kecepatan atau CVT virtual tujuh percepatan. Seperti kebanyakan mobil masa kini transmisi CVT pada Toyota Sienta dimaksudkan untuk mencapai efisiensi karenanya bagi Anda yang menghendaki respon mesin lebih baik rasanya transmisi manual bakal menjadi pilihan pas.

Driving Impression Toyota Sienta Indonesia

Mengimbangi output mesin sekaligus memberikan ketenangan bagi pengemudi, Toyota dengan murah hati memberikan rem cakram di depan maupun belakang untuk All-new Toyota Sienta. Padahal All-new Fortuner yang dibanderol jauh lebih mahal pun hanya menggunakan rem tromol untuk bagian belakang.

Karakter dapur pacunya sendiri khas minivan keluarga, akselerasinya sangat halus nyaris tanpa hentakan tenaga berlebih. Walau demikian ia masih terbilang cukup responsif bahkan untuk versi CVT-nya sekalipun. Kondisi dalam kota yang sarat stop and go rasanya ideal untuk karakter mesin Toyota Sienta. Dalam pengujian singkat baik peredaman kabin maupun suspensi Sienta terasa lebih baik dibandingkan Honda Freed yang menjadi kompetitor utamanya sejauh ini. Bantingannya terbilang lembut namun tidak kelewat lembut sehingga stabilitas masih terjaga baik. Lagi-lagi jika dibandingkan Honda Freed gejala limbung pada Toyota Sienta lebih terkontrol.

Bagi mereka yang senantiasa mengedepankan faktor fun to drive sudah barang tentu tak bakal menemukan di balik kemudi Toyota Sienta, namun bagi keluarga muda yang membutuhkan all-round car rasanya Sienta sanggup memenuhi ekspektasi tersebut.

Membandingkan All-new Toyota Sienta vs. Honda Freed

Karena diposisikan di segmen yang sama dengan Honda Freed maka wajar rasanya jika dalam benak sebagian besar pembaca muncul pertanyaan perbandingan Toyota Sienta vs. Honda Freed.

Pertama-tama dari sisi desain keduanya sudah tampak berbeda. Freed yang muncul terlebih dahulu lebih mengandalkan desain konvensional, lebih mudah dicerna serta cenderung timeless. Toyota Sienta pada sisi lain sebagaimana dibahas di awal menawarkan tampilan yang funky dan modern. Tampaknya desain Sienta memang dimaksudkan untuk menarik minat kaum hawa alias ibu-ibu muda.

Sebaliknya kala membandingkan interior Toyota Sienta vs. Honda Freed justru kesan modern dan premium secara subjektif lebih terasa bersama Honda Freed berkat dashboard bertingkat yang memberi kesan luas, penempatan transmisi di dashboard serta captain seat di baris kedua.
Interior Sienta sebenarnya juga dimaksudkan memberi kesan anti mainstream, sebut saja misalnya desain lingkar kemudi yang unik juga HU yang nyaris bisa disejajarkan dengan HU milik All-new Innova. Sayangnya penggunaan material murahan mencoreng konsep desain interior Toyota Sienta itu sendiri. Dan sekalipun mekanisme pelipatan jok baris ketiga lebih praktis dibanding Honda Freed namun volume bagasi yang didapat tetap tidak bisa menyamai kompetitornya tersebut.

Membandingkan impresi di balik kemudi Toyota Sienta vs. Honda Freed kami menilai Freed memiliki keunggulan dari sisi visibilitas pengemudi. Desain dashboard yang dibuat rendah memberikan kontribusi besar terhadap visibilitas pengemudi tersebut.

Karakter dapur pacu Honda Freed vs. Toyota Sienta meski di atas kertas tidak tampak berbeda namun kenyataannya tidak benar-benar serupa. Untuk versi matic misalnya, transmisi milik Sienta maupun Freed sama-sama malas turun gigi (dalam rangka menjaga efisiensi BBM). Namun berkat teknologi VTEC Honda Freed masih tetap sedikit lebih responsif ketimbang Sienta.

Soal riding quality Toyota Sienta jelas unggul dibanding Honda Freed berkat bantingan lebih empuk serta body roll yang lebih terkontrol. Kenyamanan Toyota Sienta hampir bisa disetarakan dengan All-new Innova, yang jelas jauh jika dibandingkan Grand New Veloz atau Avanza. Demikian pula halnya dengan peredaman kabin yang membuat Toyota Sienta unggul atas Honda Freed.

Sulit sebenarnya menentukan siapa yang lebih unggul dalam perbandingan Toyota Sienta vs. Honda Freed mengingat masing-masing memiliki kelebihan serta kekurangan tersendiri. Berkat tahun produksi yang lebih muda rasanya Sienta masih tetap layak diunggulkan, Honda sendiri tengah mempersiapkan All-new Honda Freed yang berpotensi menjadi ancaman bagi Toyota Sienta. Meski sejauh ini kabarnya PT. HPM tidak punya rencana memasukkan Honda Freed 2017 tersebut ke Indonesia.