// //

Honda Brio Goda Emerging Market

Selama bertahun-tahun Honda mempercayakan segmen mobil murah kepada Honda Jazz atau Honda Fit, selama itu pula Honda tidak tampak tertarik untuk memproduksi mobil murah dengan spek dan harga dibawah mobil tersebut.

Namun meriahnya pasar mobil murah di emerging market rupanya membuat Honda bergeming dari pendapatnya semula. Honda Jazz yang di negara emerging market tidak bisa disebut sebagai mobil Hatchback murah jelas tidak bisa bersaing dengan para kompetitornya di segmen low-end tersebut.

Karenanya pabrikan Jepang tersebut akhirnya memutuskan melepas Honda Brio sebagai mobil murah di pasar emerging countries yang hanya dalam waktu singkat popularitasnya melesat melebihi perkiraan.

Meski semakin banyak mobil murah yang beredar namun Honda Brio memiliki keunggulan tersendiri, keunggulan tersebut tak lain adalah nama besar Honda yang identik dengan kualitas, resale value yang tinggi dan biaya operasional yang ekonomis.


Setelah beberapa minggu mengendarai Honda Brio, berikut adalah penilaian dan impresi saya terhadap mobil murah keluaran Honda itu.

Honda Brio: tak sekecil tampak luarnya

Terhadap desain Honda Brio sendiri tentu setiap orang akan memiliki penilaian yang berbeda. Lagi-lagi yang namanya cantik, cakep, ganteng , jelek, hitam, putih mana yang lebih baik tentu jawabnya relatif, setiap orang memiliki pendapat berbeda dan tak pernah ada satu jawaban yang benar.

Demikian pula halnya dengan tampang Honda Brio, beberapa orang menganggapnya imut. Sebagai orang yang lahir di akhir tahun 70-an dan cukup akrab dengan tampang Honda Civic Wonder yang beredar dikisaran tahun 1985-1987an terus terang saya menganggap desain Honda Brio terkesan kuno jika dibanding kompetitornya.

Namun jangan salah, sebab meski dari luar seolah mobil murah keluaran Honda ini bisa ditelan oleh tubuh bongsor All-new Honda CR-V namun ternyata ketika menengok ke dalam mobil Honda Brio ini cukup mampu menampung empat orang dewasa dengan nyaman.



Di bagian dashboard tentu mengingat harganya yang murah saya tidak bisa banyak memberi kritikan. Honda Brio memang diproduksi oleh fasilitas Honda di India dan secara khusus dirancang untuk negara-negara emerging market sehingga wajar jika material plastik mendominasi dashboard-nya.

Lagi-lagi saya pikir rata-rata konsumen di negara-negara yang menjadi target market Honda Brio tidak akan terlalu merisaukan material plastik pada dashboard Honda Brio. Bagi rata-rata konsumen di negara emerging market memiliki mobil sudah merupakan kemewahan, lebih-lebih jika mobil tersebut sudah dilengkapi dengan central lock, power window, AC dan sebagainya.

Absennya wiper belakang dan defroster pada kaca belakang lebih-lebih lagi rasanya tak banyak calon konsumen yang akan mempermasalahkannya.

Performa Honda Brio

Mesin Honda Brio cukup berisik dirasakan dari dalam kabin, namun masih dalam kategori wajar sehingga tak terlalu mengganggu.

Mesin bensin 1.3 liter i-VTEC dengan daya maksimum 73 kW dan torsi 127 Nm dengan kombinasi transmisi manual lima kecepatan mampu membawa tubuh mungil Honda Brio melesat dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu 12,2 detik saat saya mengujinya.



Sama seperti mobil lain di kelasnya, si mungil Honda Brio cukup agresif ketika dikemudikan di dalam kota dan menyibak kemacetan namun kemudian terasa sekali keterbatasan kemampuan mesin Honda Brio ketika dikemudikan ke luar kota lebih-lebih di jalan bebas hambatan. Kondisi tersebut akan menjadi lebih parah jika AC dinyalakan.

Perpindahan gigi Honda Brio terbilang halus dibanding mobil sekelas lainnya, namun jangan harap akan merasakan perpindahan transmisi sehalus Honda City, Civic atau Accord.

Honda mengklaim konsumsi BBM Honda Brio 5,6 liter per 100 km, angka tersebut bisa saja dicapai jika Anda mengemudi dengan sangat konservatif, namun pada kondisi normal saya sendiri hanya mampu menemukan angka 7,1 liter per 100 km.

Getaran-getaran akibat jalan yang tidak rata bakal terasa di dalam kabin Honda Brio, wajar mengingat panjang wheelbase nya yang pendek. Namun selama mengemudi Honda Brio untuk jarak jauh saya sendiri tidak merasakan ketidaknyamanan yang berarti.

Dua hal favorit saya dari Honda Brio atau yang boleh saya anggap sebagai keunggulan Honda Brio adalah kemudahan saat parkir di area parkir terbatas berkat ukuran Honda Brio yang sangat mungil plus kaca sebesar kaca aquarium yang memberi pandangan luas bagi pengemudi ke segala arah, dan kedua adalah kegesitannya selama dikemudikan di kondisi jalanan yang padat.