Harga All-new Nissan X-Trail 2.0 CVT juga lebih Selain kapasitas mesin, hal mencolok yang membedakan antara 2.0 CVT dengan 2.5 CVT di sektor eksterior hanyalah body moulding dan diameter velg yang sedikit lebih kecil. Sementara pada bagian interior pembeda keduanya terletak pada penggunaan bahan fabric alih-alih leather, ketiadaan panel bermotif serat karbon, ketiadaan cruise control juga pengatur AC climate. Namun tidak berarti juga bahwa dalam segala hal All-new Nissan X-Trail 2.0 CVT inferior dibanding 2.5 CVT. Apakah kelebihan tersebut?
Mengenal Sosok All-new Nissan X-Trail 2.0 CVT
All-new Nissan X-Trail tak diragukan adalah mobil Nissan dengan penampilan terbaik yang pernah ada selama sejarah malang melintangnya pabrikan ini di Indonesia. Penampilannya tidak sekaku X-Trail generasi-generasi sebelumnya, meski mungkin kurang disukai oleh penggemar SUV sejati namun sudah pasti bakal lebih mudah diterima oleh target market yang lebih luas.
Desainer Nissan sendiri juga tak begitu saja meninggalkan kesan macho yang melekat pada generasi Nissan X-Trail sebelumnya. Setidaknya hal itu bisa dilihat dari desain grille serta headlights yang mengadopsi penampilan Nissan Patrol.
Eksterior All-new Nissan X-Trail 2.0 CVT pun tak kalah menarik dibandingkan sisi ekterior. Desain dashboard-nya berkesan stylish, dengan bangku tiga baris tampaknya Nissan benar-benar mengerti keinginan konsumen di Indonesia dan emerging markets lainnya yang lebih menghargai mobil dengan jok tiga baris ketimbang dua baris. Sekalipun legroom yang disediakan pada baris ketiga sangatlah minim.
Jika membandingkan kabin All-new Nissan X-Trail 2.0 CVT dengan 2.5 CVT jelas terasa sekali auranya. Penggunaan bahan fabric memang memberi kesan kurang mewah jika dibandingkan leather pada 2.5 CVT. Namun secara menyeluruh kelapangan, kenyamanan serta keindahan kabinnya sudah sangat memadai sebagai kendaraan perkotaan (city cruiser).
Desain interior All-new Nissan X-Trail memiliki lebih banyak kemiripan dengan sedan ketimbang SUV ataupun crossover, setidaknya dari sini saja sudah tampak jelas bahwa memang Nissan lebih membidik segmen konsumen umum ketimbang mereka yang benar-benar menginginkan sebuah SUV sejati.
Sebagian besar material plastik pada interior All-new Nissan X-Trail sudah tertutup oleh padding, jika harus menyebut kelemahan All-new Nissan X-Trail 2.0 CVT pada sektor interior maka kritikan akan ditujukan pada jok dengan material fabric. Bukan kesan murah yang dimaksudkan namun karena material ini cukup sulit dibersihkan jika terkena noda. Sebagai mobil keluarga tentu kondisi ini tidak terasa menguntungkan bagi keluarga muda yang memiliki anak-anak berusia sangat belia.
Mengusung dapur pacu empat silinder milik Nissan Serena yaitu MR20DD dengan kapasitas 2.0 liter (1997 cc), memang mesin ini bukan yang paling bertenaga di kelasnya dan outputnya jika inferior jika dibandingkan dengan tipe 2.5 CVT. Output yang dihasilkan tak beda dengan tipe 2.5 liter hanya saja daya puncak itu diraih pada putaran mesin yang lebih tinggi. Walau demikian sama halnya dengan All-new Nissan X-Trail 2.5 liter tak terasa gejala minim tenaga selama pengemudian. Tampaknya transmisi Xtronic CVT generasi terbaru mampu menjalankan tugasnya dengan sangat baik.
Menariknya justru penggunaan mesin dengan kapasitas sedikit lebih kecil ini menciptakan kelebihan tersendiri bagi All-new Nissan X-Trail 2.0 CVT dibanding 2.5 CVT. Kelebihan tersebut terletak pada suara mesin yang terdengar lebih halus. Sementara suara mesin All-new Nissan X-Trail 2.5 CVT cukup merasuki ruang kabin dan tentu saja semakin berisik kala pedal gas makin ditekan kondisi yang sama tidak terasa selama mengemudikan All-new Nissan X-Trail 2.0 CVT.
Meski pada sisi lain sama halnya dengan varian All-new Nissan X-Trail lain, kabin SUV terbaru buatan Nissan ini memang tidak memberikan peredaman yang optimal terhadap suara ban. Relatif disayangkan untuk sebuah SUV dengan kisaran harga Rp 400 juta-an.
Kualitas handling All-new Nissan X-Trail memang belum bisa menyamai Mazda CX-5 dan memang meski bersaing di kategori yang sama namun keduanya tak benar-benar berada dalam satu liga karena CX-5 lebih pantas dikomparasikan dengan Audi Q3 ketimbang X-Trail atau CR-V. Terlepas daripada itu kualitas handling All-new Nissan X-Trail masih terbilang sangat baik. Demi kenyamanan penumpang suspensinya dibuat lebih lembut namun tidak lantas menimbulkan gejala body roll secara berlebihan.
Penyematan fitur Active Engine Braking juga terasa sangat praktis, karena pada saat berhenti di traffic light misalnya secara otomatis transmisi akan dipindahkan ke mode braking. Fitur ini juga terasa manfaatnya kala All-new Nissan X-Trail diajak mendaki tanjakan.
All-new Nissan X-Trail sama sekali tak berkekurangan dari sisi fitur, selain Active Engine Braking masih ada pula Active Trace Control atau yang pada mobil lain dikenal juga sebagai electronic stability control, dan juga Active Ride Control.
Kesimpulan untuk All-new Nissan X-Trail 2.0 CVT
Performa mesin All-new Nissan X-Trail 2.0 CVT memang tak se-responsif All-new Nissan X-Trail 2.5 CVT yang daya puncaknya bisa diraih pada putaran mesin lebih rendah. Namun seperti sudah disebut kami tak menilai bahwa SUV ini terasa kekurangan tenaga. Penyutanan fitur yang dilakukan demi menekan harga jual juga masih dalam taraf masuk akal yang tidak membuatnya kehilangan value seperti opini kami terhadap All-new Nissan X-Trail 2.0 M/T.
Terlepas dari fakta bahwa penggunaan material fabric pada jok All-new Nissan X-Trail 2.0 CVT cukup membuat pemiliknya was-was pada dasarnya tipe 2.0 CVT ini paling menawarkan greater value for money ketimbang dua tipe lain menurut hemat kami.
