Mitsubishi Outlander PHEV disinyalir hadir di Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini, keunggulan Mitsubishi Outlander terbaru ini tak lain adalah mesin hybrid yang mampu menjadi penggerak mobil mini SUV ini meski jaraknya terbatas. Meski demikian keberadaannya bisa sangat berarti ketika Anda hanya butuh berkeliling kompleks perumahan atau menuju pusat perbelanjaan di seberang perumahan misalnya. Selain menghemat beberapa liter BBM pastinya mesin hybrid juga lebih ramah terhadap lingkungan.
Untuk melakukan mengisi daya pada mesin hybrid ini pemiliknya hanya perlu menyalurkan daya dari outlet listrik selama kurang lebih lima jam. Mitsubishi Outlander PHEV adalah plug-in SUV hybrid pertama yang ada di dunia. Pada dasarnya tak banyak perbedaan antara Mitsubishi Outlander PHEV dengan Outlander biasa.
Interior Kabin Mitsubishi Outlander PHEV
Sama halnya dengan Mitsubishi Outlander non hybrid, Outlander PHEV tetaplah sebuah entry level SUV. Karenanya kualitas interior Outlander PHEV tetap mengandalkan material vinnyl yang didesain menyerupai leather. Pengaturan posisi jok depan juga masih dilakukan secara manual alias tanpa electric adjustment. Dan itupun hanya bisa dilakukan untuk mengatur ketinggian jok pengemudi.
Meski demikian kualitas material dan finishing-nya bisa dikatakan tanpa cela. Lingkar kemudinya juga sudah diberi pelapis leather dan bisa diatur sesuai kebutuhan pengemudi. Desain dan ukuran lingkar kemudinya pun terasa pas dan nyaman digenggam. Bagian atas dashboard dan door trims juga sudah menggunakan soft plastic.
Kedua jok di bagian depan terasa supportif dan nyaman, headrest serta ruang kaki yang tersedia pun semua terasa pas untuk sebagian besar orang.
Pada kondisi jok belakang tidak dilipat Mitsubishi Outlander menyediakan ruang dengan volume 463 liter untuk mengangkut barang-barang. Sementara jika jok belakang dilipat total volume yang diperoleh mencapai 888 liter.
Di bagian kabin Mitsubishi juga melengkapi mini SUV-nya ini dengan glovebox, cup holders, door pockets dan side bins.
Uji Jalan Mitsubishi Outlander PHEV
Mitsubishi Outlander PHEV mengandalkan dapur pacu 2.0 liter dan dua electric motor. Mesin 2.0 liter-nya mampu menghasilkan daya maksimum 118 PS dan torsi 186 Nm, sementara mesin elektrik-nya memuntahkan torsi maksimum 137 Nm (depan) dan 195 Nm (belakang). Pihak pabrikan mengklaim konsumsi BBM Mitsubishi Outlander 1,9 liter/100 km, sementara pada pengujian sendiri didapat angka 2,1 liter/100 km. Sedangkan mesin elektrik-nya sanggup berjalan hingga radius 52 km setelah dicharge penuh.Sama halnya dengan Toyota Lexus, pada dashboard Mitsubishi Outlander PHEV pun terdapat begitu banyak instrumen yang memberi suplai informasi kepada pengemudi terutama seputar baterai serta konsumsi BBM. Karenanya mengemudi dengan gaya yang mampu menghemat BBM semaksimal mungkin kadang menjadi obsesi bagi pengemudi yang terus disuplai dengan informasi-informasi tersebut. Dan memang itulah tujuannya.
Meski di atas kertas ground clearance Mitsubishi Outlander PHEV tidak tampak meyakinkan namun fakta di lapangan tidak demikian. Mobil ini sanggup melewati kondisi medan yang berat selama tidak terlalu ekstrim. Sistem penggerak empat roda-nya sendiri bisa berfungsi dengan baik saat menggunakan mesin elektrik maupun kombinasi elektrik dan bensin. 4WD lock ditempatkan pada konsol bagian tengah.
4WD lock tersebut bertugas membagi distribusi torsi antara roda depan dan roda belakang untuk menghindari terjadinya wheelspin.
Kabin Mitsubishi Outlander PHEV terinsulasi dengan baik sehingga suara berisik yang berasal dari ban maupun angin tidak menggangu di dalam kabin Outlander.
Kualitas riding/handling-nya pun cukup baik, meski sejatinya Outlander adalah sebuah SUV namum mobil ini mampu keluar masuk tikungan dengan penuh percaya diri tanpa banyak muncul gejala body roll.
Sebagai SUV hybrid pertama jelas tidak ada rival yang bisa dijadikan pembanding, namun jika dibandingkannya dengan sesama mobil hybrid seperti Toyota Prius misalnya, Outlander unggul dalam performa mesin serta kemampuan menaklukan medan berat. Selain itu Prius bukanlah plug-in Hybrid sebagaimana Outlander.
Memang jika dibandingkan dengan SUV non hybrid harga Mitsubishi Outlander PHEV terasa jauh lebih mahal, namun sekali lagi Outlander PHEV sama sekali bukan SUV konvensional karenanya membandingkan dengan SUV konvensional juga tidak terasa pas.
Mitsubishi memang memiliki ambisi besar untuk menguasai pasar mobil Hybrid, bahkan mereke dengan percaya diri memproyeksikan bahwa pada tahun 2020 nanti 20% mobil Mitsubishi bakal mengandalkan mesin Hybrid. Sebagai pembuka Mitsubishi Outlander PHEV bukanlah sebuah awalan yang buruk bagi pabrikan asal Jepang tersebut dalam mewujudkan ambisinya.
Bukan hanya karena Mitsubishi mampu menghadirkan mobil Hybrid dengan performa mesin luar biasa lewat Mitsubishi Outlander PHEV, namun pengoperasian teknologi Hybrid yang mudah dipahami oleh siapapun juga adalah keunggulan Mitsubishi Outlander yang tak bisa dikesampingkan.