Sedan Diesel memang sebuah konsep yang asing bagi konsumen Indonesia, namun BMW 320d dengan berani menjadi pelopor sedan diesel di Indonesia, langkah BMW menghadirkan sedan Diesel tersebut terbilang cukup berani sebab sama halnya dengan AS mesin Diesel tak terlalu populer di sini lebih jika diaplikasikan di sebuah sedan mewah. Namun di Eropa dan Australia justru mobil bermesin Diesel lebih disukai ketimbang mesin berbahan bakar bensin karena torsi yang umumnya lebih besar. Di pasar global sendiri BMW 320d bukan satu-satunya sedan mewah berbahan bakar solar, masih ada kompetitor lain seperti Audi A4 2.0 TDI dan Mercedes C250 CDI yang berebut pangsa pasar di kelas ini. Lantas bagaimana posisi BMW 320d sendiri di antara para rivalnya itu?
Sedan Diesel BMW 320d pada peluncurannya pada tahun lalu sebagai bagian dari keluarga BMW 3 Series langsung mendapat reaksi positif dari konsumen dan bahkan masuk dalam daftar salah satu mobil yang wajib dimiliki. Sementara itu lewat Audi A4 TDI sang kompetitor juga memberikan pilihan yang tak kalah menariknya. Meski demikian di atas kertas Audi A4 Diesel harus mengakui keunggulan mobil BMW yang menawarkan mesin dengan tenaga maksimal 184 PS sementara Audi ‘hanya’ menghasilkan tenaga puncak 143 PS. Sadar akan kelemahannya itu maka Audi A4 2.0 TDI hadir dengan mesin yang mampu memuntahkan tenaga maksimal 177 PS untuk mempertipis jaraknya dengan mobil BMW tersebut.
Tentu rivalitas BMW vs. Audi takkan lengkap tanpa kehadiran anggota ketiga dari “the Big Three” asal negeri Bavaria yaitu Mercedes-Benz yang di kelas sedan Diesel ini mengandalkan salah satu keluarga dari C-Class yang tak lain adalah Mercedes C250 CDI. Tak mau setengah-setengah Mercedes bahkan melengkapi andalannya di kelas ini dengan mesin berkapasitas paling bongsor di antara ketiga sedan Diesel tersebut.
Adu Karakter Mesin Sedan Diesel: BMW 320d dan Rivals
Mercedes sebagaimana sudah disebut menghadirkan mobil dengan mesin berkapasitas paling besar yaitu 2.1 liter dimana dua rival lainnya pilih menggunakan mesin 2.0 liter. Namun soal transmisi Mercedes C250 CDI hanya menawarkan transmisi matic tujuh kecepatan padahal BMW 320d mengusung transmisi matic delapan percepatan dan Audi A4 2.0 TDI sendiri menggunakan CVT.
Berkat transmisi CVT tersebut jika dibanding dua rival lainnya Audi A4 unggul lewat akselerasi yang lebih lembut, perpindahan gigi yang nyaris tak terasa serta suara mesin yang lebih halus. Karenanya mengemudikan Audi A4 2.0 TDI tak terasa seperti mengemudikan sebuah sedan Diesel, bahkan nyaris tak ada perbedaan antara versi Diesel dengan Audi A4 yang bermesin bensin. Jika Anda adalah tipe pengemudi yang mengedepankan kenyamanan maka sudah pasti Audi A4 adalah pilihan ideal dibanding BMW dan Mercedes. Namun Audi tak mampu menawarkan karakter mesin bertenaga seperti Mercedes atau akselerasi super cepat seperti yang dimiliki oleh BMW.
Mercedes C250 CDI sendiri unggul dalam hal tenaga mesin. Karakter mesin yang bertenaga langsung terasa begitu Anda menginjak pedal gas mobil Mercedes ini. Berkat mesin tipe twin-turbo nya C250 CDI memiliki tenaga yang 50% lebih besar ketimbang Audi maupun BMW, dan perbedaan itu bukan sekedar teori di atas kertas namun terasa sekali pada prakteknya. Selain itu C250 juga adalah satu-satunya yang menawarkan gearshit paddles sehingga karakter sport-nya benar-benar terasa dan tak bisa disamai oleh Audi A4 TDI maupun BMW 320d. Namun di sisi lain gearshit paddles tersebut menyebabkan handling C250 CDI menjadi lebih liar bahkan terkadang seperti menolak untuk patuh pada perintah pengemudi, hasilnya bagi pengemudi yang mengedepankan kenyamanan jelas C250 CDI takkan mampu memenuhi tuntutan itu. Sebaliknya bagi pengemudi yang menyukai kecepatan, karakter mesin Mercedes ini sangat cocok baik pada kondisi lalu lintas dalam kota yang menuntut akselerasi maupun kecepatan tinggi di jalanan luar kota dan jalan bebas hambatan.
Namun jika Anda ingin merasakan karakter handling yang sporty rasanya BMW 320d lah yang paling ideal. Kesuksesan BMW dalam meramu keseimbangan antara tenaga yang merata pada setiap putaran mesin serta akselerasi yang responsif menjadikan mobil BMW 320d ideal dalam berbagai situasi. Saat berakselerasi dari 0-100 km salah satu mobil BMW terbaru ini hanya membutuhkan waktu 7,83 detik dimana C250 CDI dan A4 TDI bahkan tak mampu mendekati catatan waktu tersebut.
Adu Performa Handling Tiga Sedan Diesel: BMW 320d, Mercedes C250 CDI, Audi A4 TDI
Untuk pengemudian di dalam kota dimana kecepatan puncak bukan merupakan elemen yang penting maka Audi A4 2.0 TDI menunjukkan keunggulannya karena akselerasi dan suspensi yang lembut. Sebaliknya pada kondisi jalanan luar kota atau jalan tol dimana kecepatan puncak sering memainkan peran penting mobil Audi ini terasa sedikit limbung dibanding kedua rivalnya.
Sementara itu pada desainer BMW tampak mengutamakan keseimbangan saat menyetel suspensi 320d, hasilnya mobil ini tak kalah lembut dari Audi A4 di dalam kota namun sekaligu sangat stabil ketika diajak melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol. Di pihak lain Mercedes C250 CDI yang demi mengejar stabilitas mengusung suspensi yang rendah terasa tidak praktis ketika harus melintasi jalanan di Indonesia yang kondisi aspalnya kurang baik. Sedikit saja melewati permukaan jalan yang tidak rata suspensi C250 CDI sudah tampak tersiksa, demikian pula dengan pengemudi dan penumpang yang ada di dalamnya.
Karena itu soal peforma handling sudah jelas bahwa BMW 320d adalah pemenang di antara ketiga sedan mewah bermesin Diesel tersebut. Meski di dalam kota setirnya terasa paling berat namun kondisi ini menjadi keunggulan ketika diajak melaju pada kecepatan tinggi. Jika Anda adalah tipe yang tidak suka menyerahkan mobil pada sopir maka BMW 320d adalah pilihan tepat. Lingkar kemudi yang responsif dalam mematuhi perintah pengemudi dan stabilitas yang baik menjadikan mobil ini terasa lincah saat diajak bermanuver.
Komparasi Kabin BMW 320d, Mercedes C250 CDI dan Audi A4 TDI
Kualitas kabin adalah faktor penting yang tak bisa dikesampingkan untuk sebuah sedan premium. Karenanya ketiga sedan Diesel ini sama-sama menawarkan desain kabin yang mewah dengan penggunaan material yang berkualitas tinggi dengan gaya khas-nya masing-masing.
Audi A4 2.0 TDI melakukan pendekatan yang berbeda dengan warna kabin yang lebih cerah. Sementara kedua rivalnya memilih nuansa gelap, Audi berani melakukan langkah berbeda dengan kombinasi kelir beige dan hitam yang mendominasi interiornya. Layar sentuh yang ada pada dashboard Audi A4 adalah yang terbaik jika ketiganya dibandingkan bersamaan, bukan hanya kualitas grafisnya namun juga lebih mudah dipahami.
Sayang di bagian belakang penumpang Audi A4 tidak mendapatkan ruang selega BMW maupun Mercedes.
Jika dibandingkan Audi A4 maka Mercedes C250 CDI terkesan lebih sukses menawarkan aura premium sebab tidak ada material plastik sama sekali yang digunakan di kabin Mercedes. Bukan hanya di kualitas material saja C250 CDI unggul atas A4 TDI, namun desain kabin secara keseluruhan seolah para desainer Mercedes hendak menunjukkan bahwa pemiliknya tidak sia-sia dalam menandatangani cek untuk menebus mobil mewah bermesin Diesel ini.
Satu-satunya kelemahan Mercedes di sektor kabin jika dibanding Audi adalah kualitas monitor layar sentuh yang jadi tampak murahan jika dibandingkan milik Audi.
Lagi-lagi BMW 320d muncul sebagai pemenang di sini. Jok depan maupun belakang mobil BMW lebih ergonomis dan suportif dibanding Audi maupun Mercedes. Sementara itu kabin 320d juga masih lebih lega dibanding kedua kompetitornya itu.
Sementara Audi menggunakan aksen aluminium sebagai pemanis dahsboard dan Mercedes menggunakan motif kayu, BMW pilih menggunakan stripping warna merah. Meski stripping merah tidak lumrah digunakan pada mobil mewah sekelas ini namun harus diakui bahwa perpaduannya dengan warna hitam cukup dinamis. Jok pengemudi yang supportif serta konsol yang mengarah ke pengemudi semakin memperkuat alasan bagi mereka yang suka mengemudikan mobil tanpa sopir untuk memilih 320d ketimbang A4 ataupun C250.
Satu hal yang perlu menjadi catatan bahwa ketiga sedan Diesel mewah ini dirancang untuk membawa empat penumpang termasuk pengemudi, sehingga jelas sekali desain kabin ketiga sedan ini tidak ramah terhadap penumpang kelima.
Fitur Keselamatan dan Kelengkapan
Audi A4 2.0 TDI yang diuji mengusung velg alloy 17 inch, Xenon headlamps, fog lamp (front), automatic wipers, sensor parkir dual airbags dan rear side airbags, layar MID 6,5 inch dan tentu saja sistem audio yang mendukung Bluetooth dan CD playback.
Sementara BMW 320d yang diuji adalah tipe termurah yang sudah dilengkapi dengan foglamps (depan), auto wipers, xenon headlamps, powered seat adjustment, keyless go, iDrive, sensor parkir, delapan airbags, dynamic straction control, velg 17 inch alloy serta runflat tyre.
Terakhir adalah Mercedes C250 CDI yang menawarkan electric adjustable wing mirrors, monitor 4.4 inch, Attention Assist System, auto wipers, enam airbags, cruise control, keyless go, sistem audio keluaran Harman Kardon dengan 6 CD changer, cruise control dan beberapa fitur lain.
Hasil Akhir Komparasi Tiga Sedan Diesel
Audi A4 2.0 TDI adalah pilihan terbaik untuk pengemudi yang tidak suka “neko-neko” dan lebih sering berkendara di dalam kota. Pengemudian yang mudah, akselerasi serta suara mesin yang halus adalah keunggulan dari sedan Diesel keluaran Audi ini.
Sementara itu pecinta performa bakal jatuh cinta pada Mercedes C250 CDI yang karakter mesinnya kaya tenaga dan torsi terutama ketika diajak adu ngebut di jalan tol. Sayang suspensi yang rendah menjadikan sedan Diesel keluaran Mercedes ini kurang nyaman untuk kondisi jalanan di tanah air.
Terakhir BMW 320d sang pelopor sedan Diesel di Indonesia seolah merupakan perpaduan sempurna antara Audi A4 dengan Mercedes C250. Para desainer dan teknisi BMW terbukti mampu memadukan keseimbangan antara performa dan kenyamanan yang menjadikan 320d menjadi pilihan ideal terutama bagi mereka yang suka membawa mobilnya sendiri. Tak salah rasanya jika BMW berani memelopori kehadiran sedan Diesel mewah di Indonesia lewat BMW 320d