Kiprah mobil Kia Rio di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk diberi perhatian lebih. Ketika pertama kali diperkenalkan mobil hatchback subkompak kelas “B” ini terlihat begitu culun dan tidak terlalu diminati jika dibanding para kompetitor sekelasnya. Namun di tahun 2011 PT Kia Motor Indonesia merilis versi barunya dalam wujud All New Kia Rio maka pandangan sebelah mata terhadap mobil Kia ini pun perlahan berubah.
Citra Kia Rio di Indonesia tak lagi sama seperti ketika diluncurkan pertama kali, dan ternyata fenomena serupa terjadi pula di beberapa negara lain yang menjadi pangsa pasar mobil ini. Bersama dengan Kia Cerato dan Kia Sportage, All New Kia Rio yang menerapkan desain "tiger nose" karya Peter Schreyer kini tak lagi dianggap sebagai mobil kelas dua yang hanya sekedar memosisikan diri sebagai mobil murah. Bahkan dengan desain barunya ini para kompetitor seperti Mazda2, Toyota Yaris, Suzuki Swift atau Honda Jazz harus siap bersaing dengan All New Kia Rio di Indonesia maupun pasar global.
Kia Rio di Indonesia tak Persis Sama dengan Pasar Global
Lagi-lagi bicara soal kelengkapan perlu disayangkan bahwa sama halnya dengan Picanto, Kia Rio di Indonesia tak dilengkapi dengan fitur dan kelengkapan yang sama persis dengan yang beredar di pasar global. Jika di Indonesia hanya tersedia dalam dua versi yaitu manual dan matic maka di negara tetangga seperti Australia misalnya, mobil ini tersedia dengan pilihan tipe yang lebih banyak termasuk varian tiga pintu.
Varian tertinggi dari Kia Rio hatchback sendiri dihuni oleh All New Kia Rio SLi yang dilengkapi dengan velg alloy berukuran 17 inch, LED Daytime Running Lights dan auto headlight. Dan sebagaimana halnya dengan sang adik New Kia Picanto, All New Kia Rio mengusung berbagai fitur keselamatan meliputi enam airbags, stability control serta fitur lain berupa bluetooth dan USB.
Jika All New Kia Rio di Indonesia hanya tersedia dengan pilihan mesin “Gamma” 1.4 liter empat silinder yang menghasilkan tenaga maksimal 79 kW dan torsi maksimal 135 Nm maka di pasar global masih tersedia pula pilihan mesin 1.6 liter dengan tenaga maksimal 103 kW serta torsi 167 Nm yang menjadikan Kia Rio lebih responsif dan bertenaga. Di negara lain mesin 1.4 liter ini hanya disediakan untuk versi termurah.
Performa All New Kia Rio di Indonesia dan Pasar Global
Di pasar global sendiri meski di atas kertas Kia Rio 1.4 liter memiliki kapasitas mesin yang lebih besar dibanding kompetitor sekelas yang rata-rata menggunakan mesin 1.2 liter namun ternyata fakta di lapangan tak selalu demikian. Penyebabnya tak lain ada torsi maksimal pada Kia Rio yang baru muncul pada putaran mesin 4850 rpm sementara rata-rata rival yang menggunakan mesin 1.2 liter seperti Renault Clio misalnya sudah mampu memperoleh torsi ketika mesin berada pada kisaran 2000 rpm.
Selain itu untuk All New Kia Rio matic rupa-rupanya pihak pabrikan lebih mengedepankan efisiensi ketimbang performa, buktinya adalah kecenderungan transmisi matic Kia Rio yang terlalu dini memindahkan gigi. Pada satu sisi memang kondisi ini menjadikan Kia Rio lebih hemat BBM, namun pada sisi lain peformanya jelas dikorbankan dan bakal sangat terasa saat mendaki tanjakan. Kami menilai ini merupakan salah satu kelemahan Kia Rio.
Untuk konsumsi bensin Kia Rio sendiri menurut klaim pihak pabrikan adalah 6,1 liter per 100 km, namun saat pengujian kami hanya berhasil menemukan angka terbaik 8,6 liter per 100 km.
Di dalam kota terutama di jalanan yang minim tanjakan hatchback buatan Korea ini menunjukkan keunggulannya lewat akselerasi dan pengereman yang lembut. Namun lagi-lagi kami menemukan kelemahan Kia Rio yang lain yaitu pedal rem yang terlampau keras sehingga mengurangi kenyamanan pengemudi. Sangat disayangkan sebab tanpa masalah tersebut bisa dibilang karakter mobil ini sangat pas untuk kondisi lalu lintas yang padat terlebih pada jam-jam sibuk.
Meski performa dan kenyamanannya masih tak sebaik Kia Cerato namun dalam banyak hal kentara sekali perbaikan signifikan yang dilakukan oleh para desainer dan mekanik Kia sehingga All New Kia Rio jauh lebih baik ketimbang pendahulunya.
Handling-nya sendiri masih belum memuaskan, lingkar kemudi yang kurang responsif alias lambat merespon kemauan pengemudi menjadikan pengemudinya harus memberikanperhatian ekstra terhadap kinerja setir Kia Rio.
Memang kenyamanan mengemudi Kia Rio masih jauh dari para kompetitor lebih-lebih jika dibandingkan dengan Mazda2 dan Ford Fiesta yang dikenal piawai dalam menyajikan faktor fun to drive di kelasnya. Namun berkat penggunaan ban berukuran 17 inch pada All New Kia Rio tipe SLi jelas daya cengkeram ke aspal merupakan keunggulan Kia Rio mengingat kompetitor lain menggunakan ukuran ban lebih kecil.
Untuk kabinnya sendiri termasuk cukup lega dan memberikan kenyamanan memadai bagi penumpang sekalipun digunakan dalam perjalanan jauh.
Sedangkan desain dan kualitas dashboard juga terbilang baik sekalipun takkan membawa mobil Kia Rio ini sebagai benchmark di kelasnya.
Harga Mobil All New Kia Rio
Models | Type | Price |
---|---|---|
All New Rio | M/T | Rp. 175,000,000,- |
A/T | Rp. 189,500,000,- |