Toyota Rush bersama dengan saudara kandungnya Daihatsu Terios adalah dua ‘baby SUV’ yang pertama kali menancapkan kukunya di bursa otomotif Indonesia sebelum para rival datang untuk memberondong keduanya. Kala itu Toyota Rush cukup menarik perhatian masyarakat dengan desainnya yang kompak dan harga yang terjangkau. Tak heran jika dalam waktu singkat crossover yang diproduksi oleh Daihatsu dan hadir dalam dua emblem (Toyota dan Daihatsu) ini mendapatkan popularitas.
Mengandalkan mesin 3ZS-VE empat silinder dengan kapasitas 1.5 liter yang mampu menghasilkan daya maksimum 80 kW pada 6000 rpm dan torsi maksimum 141 Nm pada putaran 4400 rpm pihak pabrikan kala itu tampak puas dengan performa ‘baby SUV’-nya. Berkat dukungan VVT-I mesin mungil Toyota Rush bahkan mampu menawarkan efisiensi penggunaan BBM yang optimal, sebuah pesona yang sulit ditolak oleh calon konsumen. Sementara itu di beberapa negara bahwa Rush hadir pula dengan varian mesin Diesel D-4D 1.4 liter yang mampu menawarkan torsi berlimpah sekaligus konsumsi BBM yang efisien.
Namun waktu terus berlalu semenjak Toyota Rush maupun Daihatsu Terios memasuki pasar yang semula minim kompetisi ini. Kehadiran Nissan Juke beberapa tahun yang lalu meski memengaruhi tingkat penjualan keduanya namun tak cukup mengancam. Baru pada akhir tahun 2013 lalu Ford yang semula menawarkan Ford EcoSport di pasar yang terbatas secara mengejutkan mengubah arah kebijakannya dan menjadikan mobil ini sebagai pemain di pasar global. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa sebelum rilis resminya daftar pemesan Ford EcoSport sudah membanjir.
Dibandingkan dengan Ford EcoSport maka Toyota Rush tampak seperti mobil jaman dinosaurus yang mencoba beradaptasi dengan lingkungan yang sudah jauh berubah. Pihak Toyota pun mengakui kondisi ini, bahkan beberapa waktu lalu petinggi Toyota menyebutkan niatan perusahaan itu untuk menghadirkan pengganti Rush. Ford dengan EcoSport sudah cukup telak menampar muka Toyota, belum lagi kabar bahwa Chevrolet juga sedang mempertimbangkan Chevrolet Adra dalam versi produksi. Namun tantangan sesungguhnya bahkan masih belum hadir, tantangan itu tak lain berasal dari pabrikan Jerman yang dengan VW Taigun –nya semakin mendekati versi produksi.
Diperkenalkan sebagai mobil konsep pertama kali di Sao Paolo Motor Show 2012, belum lama ini Volkswagen memperkenalkan VW Taigun konsep versi kedua yang jika ditilik dari desainnya sepertinya tak lama lagi mobil ini akan masuk dalam tahap produksi.
Di sektor dapur pacu diyakini bahwa Taigun bakal mengusung mesin 1.2 liter turbocharged dengan daya maksimum 81 kW pada putaran 5000 rpm dan torsi 174 Nm pada 1500 rpm yang disalurkan oleh transmisi enam kecepatan DSG.
Sementara mengacu dari dua versi mobil konsepnya bisa dilihat bahwa tampilannya banyak mengambil inspirasi dari VW Touareg dan VW Tiguan yang sudah lebih dahulu mengaspal di Indonesia. Dari situ bisa dilihat bahwa sementara para kompetitor mengutamakan ‘baby crossover’-nya untuk emerging market, Volkswagen mencoba menyasar segmen yang sama sekaligus juga segmen yang lebih tinggi lewat desain yang elegan.
Bagaimana dengan masa depan Toyota Rush? Melhat perkembangan kompetitor yang begitu pesat rasa-rasanya bakal berat bagi Toyota jika tetap bertahan dengan Rush yang sekarang. Keinginan Toyota Jepang untuk menghadirkan ‘baby Toyota RAV4’ sebagai pengganti Toyota Rush tampaknya adalah pilihan yang lebih masuk akal jika pabrikan asal Jepang itu masih ingin bertahan di segmen yang sedang naik daun ini.