Hyundai Grand Avega didaulat mengisi kekosongan kelas compact hatchback di Indonesia setelah PT. Hyundai Motor Indonesia memutuskan menghentikan penjualan Hyundai i10 dan Hyundai i20. Penarikan Hyundai i10 dan Hyundai i20 tersebut patut disayangkan mengingat keduanya cukup berkualitas dan terbukti sangat populer di pasar global. Lantas seperti apakah Hyundai Avega yang kini menjadi satu-satunya hatchback andalan PT. HMI tersebut?
Hyundai Grand Avega sebenarnya tak jauh berbeda dari Hyundai i20, dalam banyak hal kedua mobil ini memiliki banyak kesamaan. Hyundai i10, i20 dan i30 merupakan mobil hatchback andalan pabrikan Korea itu di pasar Eropa, sementara Hyundai Grand Avega didesain utamanya untuk pasar Amerika Utara dengan nama Hyundai Accent. Menariknya di beberapa negara seperti Australia meski Hyundai i20 dan Hyundai Accent dijual bersamaan namun masing-masing memiliki catatan penjualan yang baik.
Interior & Eksterior Hyundai Grand Avega
Jika ditilik sekilas hanya dari penampilannya saja mobil Hyundai Grand Avega sebenarnya lebih mirip sang kakak Hyundai i30. Namun sebenarnya kedua mobil tersebut tidak bisa dikatakan sama mengingat platform yang digunakan sama sekali berbeda. Grand Avega sendiri dibangun dengan filosofi desain “fluidic sculpture design language” yang menjadi konsep desain terbaru dari Hyundai. Karena itu Grand Avega sebenarnya bisa dibilang lebih muda ketimbang i30 dalam banyak hal.
Di bagian kabin Hyundai Grand Avega juga menawarkan ruang yang lebih lega jika dibandingkan saudara kembarnya Hyundai i20, bisa jadi ini adalah salah satu alasan PT. HMI pilih memasukkan Grand Avega ketimbang i20 mengingat konsumen Indonesia cenderung memilih mobil yang memiliki daya angkut lebih besar.
Desain dashboard-nya sendiri mengadopsi bentuk “Y” yang didominasi oleh perpaduan warna metalik dan hitam yang masih mengandalkan material plastik keras ketimbang plastik soft. Sama halnya dengan mobil Hyundai terbaru lainnya, dashboard Grand Avega didesain fungsional, mudah dipahami namun tetap memancarkan kesan sporty.
Dapur Pacu & Handling Hyundai Grand Avega
Sementara di beberapa negara lain Hyundai Grand Avega mengandalkan mesin Gamma 1.6 liter, di Indonesia hanya tersedia dalam kapasitas 1.4 liter di tiga tipe yang ada. Pada varian tertingginya yaitu Hyundai Grand Avega SG AT mengusung mesin Gamma 1.4 liter dengan tenaga maksimal 108 ps dan torsi maksimal 13,9 kg m. Mesin 1.4 liter ini berpadu dengan transmisi matic yang menawarkan empat percepatan, pilihan transmisi empat percepatan ini cukup masuk akal mengingat daya maksimum yang dihasilkan tak lebih dari 200 ps.
Hyundai sebenarnya juga memiliki varian mesin 1.6 liter Diesel yang mampu menghasilkan tenaga dan torsi lebih besar namun lagi-lagi versi ini juga tak dihadirkan di Indonesia.
Performa handling Hyundai Grand Avega sendiri terasa kurang gereget, setirnya kelewat ringan dan sama sekali tidak menawarkan faktor fun to drive seperti halnya Mazda2 yang merupakan benchmark di kelas ini. Meski demikian untuk ukuran sebuah mobil keluaran Korea handling-nya bisa dibilang lumayan.
Secara umum Hyundai Grand Avega bukanlah mobil yang buruk meski bukan pula yang terbaik di kelasnya. Rasanya masih banyak PR bagi Hyundai jika hendak menjadikan mobil ini dipertimbangkan di antara Mazda2, Toyota Yaris, Honda Jazz dan Suzuki Swift jika selain hanya sekedar faktor harga saja yang menjadi pertimbangan.
Untuk harga mobil Hyundai Avega dan Hyundai tipe lain bisa dilihat di sini.