Ertiga sendiri boleh dikata sebuah kesuksesan bagi PT. SIS kala mereka memutuskan memasukkan produk ini ke dalam daftar portofolio penjualan bersamaan dengan maraknya kategori Low MPV sekitar lima tahun silam. Sebelum kehadiran Honda Mobilio kala itu Suzuki Ertiga tampak begitu potensial mengekor penjualan Toyota Avanza. Walau pada akhirnya tidak terwujud namun LMPV berlogo Suzuki ini tetap merupakan salah satu pilihan favorit di kelasnya, terutama untuk keluarga muda.
Seusai melakukan facelift Ertiga bensin, awal tahun ini PT. SIS mencoba peruntungannya di segmen yang sama dengan menghadirkan varian baru Suzuki Ertiga Diesel Hybrid. Seperti apa sebenarnya mobil terbaru Suzuki yang diimpor langsung dari India tersebut?
Apa Bedanya Suzuki Ertiga Diesel Hybrid dengan Suzuki Ertiga Bensin?
Mengusung teknologi SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki) sebenarnya pengaplikasian hybrid pada Suzuki Ertiga Diesel tidak serupa dengan bayangan sebagian besar dari kita kala mendengar namanya.Komponen terpenting dalam teknologi SVHS sendiri tak lain adalah ISG (Integrated Starter Generator. ISG pada dasarnya merupakan motor starter bagi mesin yang memungkinkan pengulangan proses start dan stop. Namun bukan itu saja yang menjadi tugas dari ISG sebab ia pun mampu mengumpulkan energi terbuang kala dilakukan pengereman maupun kala mobil sedang berjalan.
Energi tersebut selanjutnya diaplikasikan untuk fungsi start/stop serta pendongkrak torsi. Fungsi kedua inilah yang menarik perhatian sebab secara konsep sangat mirip dengan pengaplikasian pada hyper-cars, sebut saja McLaren P1 sebagai salah satu contoh.
Tapi jangan terlalu berharap, bagaimana pun Suzuki Ertiga adalah sebuah mobil keluarga kalau tidak mau disebut Low MPV. Faktanya dalam pengujian nyaris tidak terasa munculnya dongkrakan torsi tersebut kala berakselerasi, padahal lampu indikator SVHS jelas-jelas sudah menyala hijau.
Bisa jadi keberadaan torque asssist tersebut lebih dimaksudkan untuk menghemat pengguanaan bahan bakar kala berakselerasi ketimbang meningkatkan performa, atau bisa juga merupakan solusi pihak pabrikan dalam rangkan memperbaiki akselerasi Suzuki Ertiga Diesel yang kurang responsif.
Sementara itu untuk fungsi start-stop -nya sendiri berjalan dengan baik. Mesin otomatis mati kala transmisi diposisikan netral dengan kondisi AC serta peralatan elektris lainnya tetap menyala. Sedangkan untuk menyalakan mesin kembali hanya perlu menginjak pedal kopling.
Dari sisi performa perbedaan antara Suzuki Ertiga Diesel Hybrid dengan Suzuki Ertiga bensin cukup kentara, lebih-lebih pada torsi –nya. Tidak segesit Honda Mobilio memang namun lebih enak dibanding Ertiga facelift.
Sebelum putaran mesin melewati ambang 2.000 rpm dapur pacunya terasa tidak responsif, karenanya menjaga rentang putaran mesin pada 2.500-4.000 rpm menjadi kunci untuk merasakan torsi dari Suzuki Ertiga Diesel Hybrid.
Dapur pacu Diesel yang dibenamkan di bawah bonnet Ertiga sebenarnya juga bukan dapur pacu anyar, sebab sebelum kehadiran versi hybrid ini mesin tersebut sudah diaplikasikan pada Ertiga Diesel yang beredar di India. Mesin berkapasitas 1.3 liter ini mampu memuntahkan daya maksimum 89 PS dan torsi 200 Nm.
Kualitas handling serta riding sama sekali tidak terasa berbeda dari Ertiga bensin. Karakter sasis Suzuki Ertiga merupakan karakter ideal menurut Auto Je-Jo karena cukup nyaman melewati permukaan jalan kurang baik namun juga tidak terlalu lembut hingga mengganggu stabilitas.
Di dalam kota kelebihan Suzuki Ertiga Diesel juga sama seperti varian bensin –nya yang memiliki radius putar minim sehingga memudahkan pengemudi kala hendak parkir di ruang sempit atau melakukan putar balik (U-turn).
Spesifikasi Suzuki Ertiga Diesel Hybrid | |
Mesin | |
Tipe | DDiS Diesel Engine, 4 Inline Cylinder , DOHC |
Kapasitas | 1248 cc |
Diameter x Langkah | 69.6 mm x 82 mm |
Torsi Maksimum | 200 Nm @ 1750 RPM |
Daya Maksimum | 89 PS @ 4000 RPM |
Sistem Suplai BBM | Common Rail Direct Injection |
Transmisi | Manual 5 Gears |
Dimensi | |
Panjang | 4265 mm |
Lebar | 1695 mm |
Tinggi | 1685 mm |
Jarak Sumbu Roda | 2740 mm |
Jarak Terendah | 185 mm |
Berat | 1235 kg |
Kaki-kaki | |
Suspensi Depan | MacPherson Strut |
Suspensi Belakang | Torsion Beam |
Rem Depan | Disc |
Rem Belakang | Drum |
Ukuran Ban Depan | 185 / 65 R15 |
Ukuran Ban Belakang | 185 / 65 R15 |
Tipe Roda | Alloy Wheels |
Sistem Kemudi | Power assisted (Electric) |
Fitur | |
Kenyamanan | • Air Conditioner Manual • Rear AC Vents Only • 12V Power Outlets • Steering Adjustment Tilt • Keyless Start/ Button Start • Headlight off and lgnition Key Off Reminder • Parking Sensors Rear • Parking Assist Reverse Camera • Anti-glare Mirrors Manual – Internal • Vanity Mirrors on Sun Visors Co-Driver • Heater |
Keamanan & Keselamatan | • 2 Airbags • Seat Belt Warning • Anti-Lock Braking System (ABS) • Electronic Brake-force Distribution (EBD) • Brake Assist (BA) • Engine Immobilizer • Remote Central Locking • Speed Sensing Door Lock • Child Safety Lock |
Eksterior dan Interior Suzuki Ertiga Diesel Hybrid
Tidak ada perbedaan eksterior Suzuki Ertiga Diesel Hybrid dengan Suzuki Ertiga bensin versi facelift selain emblem “Hybrid ZDi” di bagian buritan, DDIS di samping, rear defogger dan 2 buah sensor parkir.Perbedaan interior Suzuki Ertiga Diesel Hybrid dibanding versi bensin bisa dilihat pada keberadaan indikator perpindahan gigi (gear shift), auto Start/Stop, serta tentu saja SHVS. Sedangkan dominasi kelir beige pada kabinnya sangat mengingatkan pada interior Suzuki Ertiga versi sebelum facelift.
Pada sisi lain ada beberapa kelemahan Ertiga Diesel dari sisi build quality yang terasa njomplang jika dibandingkan Ertiga bensin. Bagian-bagian tertentu tampak kurang presisi dan tidak terlalu rapih, padahal materialnya sendiri sama persis antara kedua varian tersebut. Jok pada Ertiga Diesel juga sama mengecewakannya, selain busanya kurang firm kontur pelapisnya juga terasa kasar.
Dengan kata lain keunggulan interior Suzuki Ertiga bensin yang selama ini dikenal mewah melebihi kelasnya hilang sama sekali pada versi Diesel –nya.
Layak Dibeli?
Jika Anda merasa kecewa dengan performa Suzuki Ertiga setelah versi facelift maka Ertiga Diesel Hybrid bisa menjadi solusi atau obat bagi kekecewaan tersebut, perbedaan torsi antara keduanya jelas sangat nyata.Sayangnya limpahan torsi besar tersebut pada sisi lain harus merelakan kemewahan interior yang selama ini sudah menjadi ciri khas Ertiga. Selain itu menurut pihak Suzuki mesin Diesel –nya hanya dirancang untuk meminum solar berkualitas baik yang notabene tidak mudah merata ditemukan di Indonesia.