Di segmennya Toyota Calya selain berhadapan dengan saudaranya sendiri yaitu Daihatsu Sigra ada pula Datsun Go+ Panca yang boleh disebut sebagai perintis LCGC tiga baris. Apa saja sebenarnya yang ditawarkan oleh LCGC terbaru dari group ASTRA ini sehingga calon konsumen antri menanti bahkan dalam gelaran GIASS lalu ia mencatatkan penjualan lebih tinggi dibanding Toyota Avanza yang menjadi primadona sebelumnya?
Mengenal Eksterior dan Interior Toyota Calya
Pada gelaran ‘Gaikindo Indonesia International Motor Show 2016’ lalu salah satu mobil terbaru yang diperkenalkan oleh PT. TAM adalah Toyota Calya. Dalam kesempatan itu pula diperkenalkan beberapa tipe Toyota Calya meliputi Calya 1.2 E Std MT, Calya 1.2 E MT, Calya 1.2 E AT, Calya 1.2 G MT dan Calya 1.2 G AT dengan banderol harga mulai dari Rp 129.650.000,- hingga Rp 150.000.000,-Diposisikan di bawah Toyota Avanza, LCGC terbaru buatan group ASTRA ini memiliki dimensi 4.070 x 1.655 x 1.600 mm dengan panjang wheelbase 2.525 mm serta ground clearance 180 mm. Sebagai LCGC tiga baris sudah jelas bahwa ia dimaksudkan menghadang Datsun Go+ Panca yamg semenjak kehadirannya melenggang sendiri tanpa lawan.
Meski ada 5 tipe Toyota Calya yang dijual di Indonesia namun kesemuanya hanya menawarkan satu opsi mesin saja yaitu mesin 3NR-VE berkapasitas 1.2 liter empat silinder yang secara teoritis sanggup memuntahkan daya maksimum 88 PS pada 6.000 rpm serta torsi puncak 108 Nm pada putaran 4.200 rpm. Pilihan transmisi yang disediakan adalah manual 5 percepatan dan matic 4 percepatan. Kecuali tipe terendah (E M/T) tercatat hampir semua tipe Toyota Calya sudah dilengkapi dengan ABS.
Fitur lain yang melengkapi Toyota Calya berupa power windows untuk setiap pintu, roof-mounted second-row HVAC vents, one-touch tumble second-row 60:40 split-folding seats, dual-front airbags, 2-speaker double-DIN multimedia system with CD, USB and AUX input serta parking (reverse) sensors.
Penampilan eksterior Toyota Calya mengadopsi desain keen look yang menjadi ciri khas mobil-mobil terbaru buatan Toyota. Sekilas ia memiliki kemiripan kental dengan Toyota Grand New Veloz dari depan. Dan seperti umumnya LCGC untuk tipe tertinggi banyak dihias nuansa krom yang menodai kesan elegan sebab warna krom cenderung memberi kesan murahan.
Berbeda dengan tampilan Datsun GO+ Panca yang dari samping terlihat terlalu memaksa, Toyota lebih berhasil menjaga kesan proporsional sekalipun faktanya Toyota Calya merupakan Toyota Agya yang dipanjangkan. Bagian samping belakang hingga buritan tampak mengadopsi desain yang sudah lebih dulu diterapkan pada Toyota All-new Kijang Innova. Menariknya semua tipe Toyota Calya sudah dilengkapi dengan immobilizer.
Fitur lain yang layak diapresiasi pada Toyota Calya adalah kehadiran stabilizer depan maupun belakang, fitur tersebut sejauh ini hampir mustahil ditemukan pada sebuah LCGC. Karenanya sekalipun impresi mengemudi Toyota Calya boleh dibilang 11-12 dengan Toyota Avanza generasi pertama namun Calya terasa lebih stabil. Bahkan kap mesin Toyota Calya juga dilindungi dengan peredam panas.
Panel bodi Toyota Calya sudah bisa diprediksi sangat tipis, kondisi ini langsung kentara begitu iseng menekannya, wajar saja banderol mobil ini tak sampai Rp 200 Juta sehingga calon konsumen mestinya maklum. Walau demikian setidaknya pintu Calya ketika ditutup memberikan efek suara yang mantap, bukan suara bodi kaleng seperti kebanyakan mobil sekelasnya. Balon dua lapis mungkin berkontribusi atas kondisi tersebut.
Dari sisi eksterior penampilan Toyota Calya sebenarnya cukup apik, mungkin satu-satunya kelemahan dari sisi estetika adalah penggunaan ban berukuran 14 inch yang membuatnya tampak kurang kokoh dan proporsional. Namun tidak masalah, sebab jika dikehendaki pemiliknya bisa dengan mudah mengganti ke ban 15 inch untuk memperbaiki penampilan.
Bicara soal ban, untuk tipe G mobil ini dilengkapi dengan ban cadangan yang velg-nya juga dual-tone persis seperti keempat bain lain yang terpasang.
Berlanjut membahas interior Toyota Calya material plastik mendominasi kabin LCGC terbaru berlogo Toyota tersebut, lingkar kemudinya pun mencomot lingkar kemudi milik Toyota Avanza. Penggunaan common parts memang menjadi sesuatu yang lumrah dewasa ini dalam rangka menghemat biaya produksi lebih-lebih untuk mobil segmen menengah ke bawah.
Walau dari sisi estetika tak ada yang istimewa dari interior Toyota Calya namun Toyota memberikan finishing yang rapih sekaligus solid. Bahkan dari sisi tersebut Toyota Calya unggul dibanding Honda Mobilio, Honda Brio serta Honda BR-V
Posisi mengemudi Toyota Calya dibuat tinggi, joknya menggunakan material fabric dengan desain semi bucket, sayang sekali headrest yang dibuat menyatu dengan jok berpotensi mengurangi kenyamanan. Lebih-lebih jok pengemudi pun hanya bisa diatur reclining dan sliding plus lingkar kemudi yang tak bisa disesuaikan. Dengan kata lain pengemudi tidak diberikan banyak piliihan mengatur kenyamanan, namun lagi-lagi bisa dipahami dan bahkan Daihatsu Terios yang lebih mahal pun juga demikian kondisinya.
Penempatan transmisi Toyota Calya yang berada di dashboard menjadi gunjingan bagi sebagian orang yang menyaksikan dalam pameran, konon penampilannya mirip mobil pick-up yang biasa digunakan mengangkut sayur. Terlepas dari sisi estetika faktanya justru penempatan tersebut membuat perpindahan tuas transmisi terasa nyaman dalam keseharian, jauh lebih nyaman dibandingkan tuas transmisi All-new Toyota Sienta Indonesia yang dipindah ke tengah.
Untuk kabin belakang meski Calya yang menggunakan AC single blower kehadiran Air Circulator cukup membantu menyejukkan penumpang di belakang meski masih jauh dari ideal. Toyota memang tak mengadopsi double blower untuk Toyota Calya sebab keberadaannya berpeluang membebani performa mesin yang memang tak seberapa. Selain kehadiran Air Circulator penumpang di belakang dimanjakan pula dengan keberadaan charger.
Fitur entertainment sendiri semua tipe menggunakan HU yang sama, hanya saja fitur bluetooth tidak tersedia untuk tipe E.
Berbeda dengan jok baris depan dimana headrest-nya menyatu untuk baris kedua dirancang terpisah. Headroom serta legroom baris kedua sangat manusiawi untuk orang dewasa berukuran tubuh normal, hanya saja tonjolan di lantai tengah terasa sedikit mengganggu.
Berkat one touch tumble maka jok baris ketiga terasa mudah diakses, meski legroom serta headroom sangat sesak untuk ukuran orang dewasa namun masih terasa lebih luas dibanding Datsun Go+ Panca, ditambah lagi masih tersisa ruang untuk bagasi di bagian belakang. Sama halnya dengan jok baris kedua, baris ketiga ini pun head rest-nya juga dirancang terpisah. Sayangnya jok baris ketiga ini tidak bisa dilipat terpisah.
Sekedar tambahan bagi keluarga muda utamanya, Toyota Calya sudah mengadopsi ISOFIX. Ini adalah salah satu yang membedakan Toyota Calya dari Daihatsu Sigra.
Bagaimana dengan performa dapur pacu Toyota Calya? Dalam pengujian singkat ia memberikan impresi yang relatif positif untuk sebuah mobil dengan banderol kurang dari Rp 200 Juta-an. Suara mesinnnya halus, meski seperti kebanyakan mobil keluaran Toyota yang mengadopsi dual VVTi respon mesinnya lamban.
Di sektor pengereman Calya mengandalkan rem cakram di depan, namun berbeda dengan All-new Toyota Sienta ia sekedar menggunakan tromol di bagian belakang.
Pada sisi lain meski tergolong mini MPV namun stabilitasnya di tikungan relatif terjaga, demikian pula radius putar Calya setara dengan kebanyakan hatchback.
Spesifikasi Teknis Toyota Calya
Mesin
Seri Mesin / Machine Serial | 3NR | |
Tipe Mesin / Engine Type | In-line 4 Cylinder, 16 Valve, DOHC, Dual VVT-i | |
Isi Silinder / Displacement (cc) | 1,197 | |
Diameter x Langkah / Bore X Stroke (mm) | 72.5 x 72.5 | |
Daya Maksimum / Maximum Output (Ps/rpm) | 88 / 6,000 | |
Torsi Maksimum / Maximum Torque (Kgm/rpm) | 11 / 4,200 | |
Sistem Pemasukan Bahan Bakar / Fuel System | - | |
Bahan Bakar / Fuel | - | |
Kapasitas Tangki / Fuel Capacity (liter) | 36 | |
Steering (Power Steering) | Electronic Power Steering (EPS) |
Dimensi
Overall Panjang / Length | 4,070 | |
Overall Lebar / Width | 1,655 | |
Overall Tinggi / Height | 1,600 | |
Jarak Poros Roda / Wheelbase | 2,525 | |
Jarak Pijak / Tread (Depan/Front) | 630 | |
Jarak Pijak / Tread (Belakang / Rear) | 915 | |
Jarak Terendah / Ground Clearance | 180 | |
Radius Putar / Turning Radius | - | |
Berat Kosong / Curb Weight | 975 |
Harga Toyota Calya
Harga Toyota Calya | |
Type E M/T | Rp. 132.450.000,00 |
Type E A/T | Rp. 145.450.000,00 |
Type G M/T | Rp. 138.000.000,00 |
Type G A/T | Rp. 150.000.000,00 |
Nilai DP dan Cicilan Toyota Calya Saat Ini
Tenor | Angsuran | TDP |
---|---|---|
PAKET KREDIT TOYOTA CALYA 1.2 E STD MT | ||
36 | 4.443.000 | 18.000.000 |
48 | 3.688.000 | 18.000.000 |
60 | 3.320.000 | 18.000.000 |
PAKET KREDIT TOYOTA CALYA 1.2 E MT | ||
36 | 4.530.000 | 18.560.000 |
48 | 3.761.000 | 18.560.000 |
60 | 3.386.000 | 18.560.000 |
PAKET KREDIT TOYOTA CALYA 1.2 G MT | ||
36 | 4.705.000 | 19.670.000 |
48 | 3.906.000 | 19.670.000 |
60 | 3.517.000 | 19.670.000 |
PAKET KREDIT TOYOTA CALYA 1.2 G AT | ||
36 | 5.079.000 | 22.070.000 |
48 | 4.218.000 | 22.070.000 |
60 | 3.801.000 | 22.070.000 |
Toyota Calya First Drive
Untuk sebuah mobil LCGC yang tipe tertingginya hanya dibanderol Rp 150 Juta, apa yang ditawarkan oleh Toyota Calya cukup komplet dan bakal membuat pemiliknya merasa sejumlah yang dibayarkan terasa layak.Ban cungkring, posisi pengemudi yang tidak cukup nyaman serta mesin tidak responsif memang menjadi kelemahan Toyota Calya. Apalagi ia juga belum dilengkapi dengan corner sensor seperti saudaranya Daihatsu Sigra (tipe tertinggi).
Namun pada sisi lain fitur keamanan komplet termasuk ISOFIX, ABS, 2x airbags, side impact beam, immobilizer serta 7 buah seatbelt menjadi nilai plus untuk sebuag LCGC. Bahkan jika dibanding Daihatsu Sigra reputasi layanan purna jual Toyota masih jauh lebih meyakinkan.