Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar nama Kia Cerato? Kami yakin bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia akan langsung mengidentikkan sedan Kia Cerato dengan armada taxi. Sebuah identifikasi yang tidak salah mengingat di Indonesia mobil ini hanya dijual pada perusahaan taxi. Keputusan Kia sebenarnya cukup mengejutkan kami mengingat Cerato merupakan salah satu small sedan terpopuler di luar Indonesia.
Fakta bahwa Kia Cerato digunakan sebagai armada taxi pada satu sisi bisa dianggap merusak citra merek itu sendiri. Namun jika kita mau berpikir logis sebenarnya justru penggunaan sebuah produk mobil sebagai armada taxi menunjukkan betapa bandel dan efisiennya biaya operasi mobil yang bersangkutan. Sebab sudah hampir pasti bahwa pemilik perusahaan taxi takkan menggunakan mobil tipe tertentu jika memang mobil itu tak teruji kebandelannya atau biaya operasionalnya tidak ekonomis. Dan nyatanya Kia Cerato bukan satu-satunya sedan yang identik dengan taxi, bukankah Toyota Vios juga demikian?
Di pasar global sendiri Kia juga baru saja membuat kejutan terkait Kia Cerato. Hanya dalam waktu tiga tahun setelah generasi sebelumnya diperkenalkan dan mendapat respon positif di pasar global, tiba-tiba perusahaan asal Korea tersebut menggantinya dengan generasi terbaru. Sama seperti sebelumnya Kia Cerato tersedia dengan dapur pacu berkapasitas 1.6 liter, 1.8 liter dan 2.0 liter.
Kia Cerato sejatinya tak hanya hadir dalam versi sedan namun juga hatchback dan coupe, meski demikian di antara ketiganya memang sedan Kia Cerato lah yang paling banyak diminati.
Menengok Kabin Kia Cerato
Di kelasnya Kia Cerato menyajikan kabin dan dashboard yang paling baik dari segi desain maupun kualitas dibanding kompetitor sekelas. Sebagian besar permukaan dashboard Kia Cerato bertipe soft dengan kontur menyerupai kulit. Satu-satunya hard plastic yang bisa ditemukan ada di sekitar sistem audio, dan itupun Kia menggunakan material plastik yang tebal sehingga ketika diketuk terasa bahwa bukan material murahan yang digunakan di sini.
Bahkan pada varian tertingginya dashboard Kia Cerato menggunakan desain menyerupai serat karbon yang dibuat dengan sangat rapi sehingga jika tidak diperhatikan dengan sungguh-sungguh bisa jadi Anda menyangka bahwa dashboard Kia Cerato terbuat dari serat karbon tulen.
Sayangnya kondisi yang sama tidak ditemukan pada base model Kia Cerato yang banyak digunakan sebagai armada taxi di Indonesia. Dashboard Kia Cerato tipe terendah jauh dari kesan mewah dan berkualitas sebagaimana dimiliki oleh saudara-saudaranya yang lebih mahal.
Meski kualitas dashboard-nya bisa dibilang tidak merata di setiap varian namun lain cerita jika bicara soal fitur dan kelengkapan. Bahkan untuk versi termurah Kia Cerato pun sudah dilengkapi dengan power windows, reverse parking sensors, heated mirror serta fog lamps. Sementara itu untuk tipe yang lebih mahal tersedia pula kamera mundur serta balutan kulit pada lingkar kemudi maupun tuas persneling.
Fitur termewah tentu bisa diketemukan pada Kia Cerato SLi yang merupakan varian termahal. Fitur tersebut meliputi lampu depan tipe xenon, heated front seats, climate control, chilled glovebox dan satnav.
Sementara itu fitur seperti Bluetooth serta USB pada sistem perangkat hiburan juga disediakan untuk semua varian yang ada.
Performa Kia Cerato
Jika sebelumnya Kia menerapkan strategi “one engine” untuk Kia Cerato kini perusahaan Korsel tersebut memilih pendekatan berbeda lewat tiga opsi mesin untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Kia Cerato 1.6 liter menawarkan performa yang cukup baik dan responsif baik digunakan di dalam kota maupun perjalanan jauh. Namun pilihan yang lebih baik tentu jatuh pada dua tipe di atasnya yang masing-masing berkapasitas 1.8 liter dan 2.0 liter.
Mesin 1.8 liternya mampu menghasilkan tenaga maksimal 110 kW dengan torsi 178 Nm. Medan tanjakan maupun perjalanan jauh bukan halangan bagi Kia Cerato 1.8 yang responsif dan bertenaga.
Sementara itu mesin 2.0 liter yang menghasilkan tenaga maksimal 129 kW dan torsi 209 Nm yang diraih pada putaran mesin di bawah 3500 rpm memiliki karakter yang pas bagi penyuka kecepatan tinggi terutama di jalur bebas hambatan.
Semua tipe Kia Cerato tersedia dengan opsi transmisi manual enam percepatan dan otomatis enam percepatan.
Transmisi manualnya menurut hemat kami bukan yang terbaik di kelasnya. Transmisi ini terasa kurang pas dengan mesin Cerato baik yang berkapasitas 1.6, 1.8 maupun 2.0 liter.
Sebaliknya pilihan transmisi matic terasa lebih pas meski berarti konsumen yang merogoh kocek lebih dalam. Namun harga tambahan yang dibayarkan lebih dari layak untuk menebus Kia Cerato matic ini.
Soal handling, sekalipun suspensinya disetel lembut namun terbukti mampu memberikan stabilitas yang cukup baik di jalan beraspal. Kemampuan Kia Cerato untuk meredam gejala limbung bisa dibilang yang terbaik di kelasnya.
Kelemahan Kia Cerato yang bisa ditemui adalah setir yang terkadang terasa kurang presisi, sekalipun pengemudi bisa memilih mode Comfort, Normal dan Sport namun ketiganya hanya sekedar memperingan atau meningkatkan berat kemudi sedan buatan Kia ini.
Penilaian Akhir Untuk Kia Cerato
Kia Cerato menunjukkan kepercayaan diri perusahaan asal Korea ini untuk berkompetisi dengan rivalnya yang berasal dari Jepang maupun benua Eropa. Bukannya memosisikan Cerato sebagai mobil murah dengan mengorbankan aspek kualitas, Kia justru menaikkan kelasnya lewat Kia Cerato terbaru yang hadir di pertengahan tahun ini.
Di antara semua tipe yang ada rasanya Kia Cerato Si adalah yang terbaik jika mempertimbangkan rasion antara harga dan kelengkapan.