Beberapa waktu lalu Toyota merilis mobil murah Toyota Agya yang berdampingan dengan Daihatsu Ayla ke pasar otomotif Indonesia. Mungkin masih banyak yang mempertanyakan perbedaan antara Toyota Agya dan Daihatsu Ayla tersebut. Selain merek yang ada di belakang masing-masing apa sebenarnya ada perbedaan signifikan antara keduanya?
Si kembar Toyota Agya dan Daihatsu Ayla bukanlah kembar pertama yang dihasilkan oleh kedua merek ini. Salah satu yang paling populer tentu saja adalah Avanza dan Xenia yang hingga kini masih merajai pasar low MPV meski tak sedominan beberapa tahun lalu. Konsumen Indonesia berasumsi bahwa fenomena tersebut lantaran kedua merek tersebut (Toyota dan Daihatsu) berada di bawah naungan PT. Astra International.
Pendapat tersebut tidaklah salah namun juga tak bisa dibilang benar. Sebab alasan sebenarnya tak lain adalah akuisisi Toyota atas Daihatsu pada tahun 1998 dimana Toyota kini memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham di Daihatsu. Semenjak itu rupanya kebijakan Toyota adalah mengalihkan produksi mobil segmen low end ke Daihatsu. Proyek Avanza-Xenia, Rush-Terios dan Agya-Ayla adalah beberapa di antaranya.
Sama halnya dengan Toyota Avanza yang produksi oleh Daihatsu demikian pula Toyota Agya diproduksi oleh Daihatsu bersamaan dengan Daihatsu Ayla. Karena itu kedua mobil tersebut pada dasarnya adalah sama. Jika pun ada perbedaan itu hanyalah perbedaan minor yang merupakan upaya dari Toyota untuk memberi ciri khas yang berbeda dari kedua mobil tersebut. Pada kasus si kembar Agya-Ayla perbedaan itu terletak pada desain bumper dan grill depan pada kedua mobil murah tersebut.
Di sektor dapur pacu sama halnya dengan Avanza-Xenia baik Agya maupun Ayla mengandalkan mesin yang persis sama yaitu mesin tiga silinder dengan kapasitas 1.0 liter yang diambil dari mobil murah keluaran Toyota yang beredar di benua Eropa yaitu Toyota Aygo.
Mesin Toyota Agya dan Daihatsu Ayla ini menghasilkan tenaga maksimal yang tidak cukup besar yaitu 68 PS pada putaran 6000 rpm dengan torsi yang juga terbilang minim yaitu 87 Nm. Beruntung torsi maksimal pada kedua mobil ini bisa diraih pada putaran mesin yang terbilang rendah yaitu 3600 rpm sehingga tenaganya tidak terlalu terasa loyo.
Seperti biasa Ayla yang mengusung merk Daihatsu memiliki positioning yang lebih rendah dibanding Toyota Agya. Selain alasan citra merek keduanya Toyota juga berencana merilis Toyota Agya TRD Sportivo yang tentu harganya tak terlalu murah. Namun perlu dicatat bahwa kondisi tersebut tak lain merupakan strategi pemasaran Toyota, sama sekali tak terkait langsung dengan perbedaan kualitas Agya-Ayla sendiri.
Dari segi dimensi keduanya juga memiliki panjang yang sama yaitu 3500 mm dengan ground clearance yang cukup tinggi yaitu 180 mm. Ground clearance yang terbilang tinggi untuk mobil hatchback tersebut menunjukkan bahwa memang keduanya didesain khusus untuk negara-negara dunia ketiga yang umumnya memiliki kondisi infrastruktur jalanan yang kurang baik.
Sementara itu meski sederhana namun kabin Toyota Agya dan Daihatsu Ayla bisa dibilang lega dan dibangun dengan kualitas yang cukup baik.
Daihatsu Ayla hadir dalam tiga varian yaitu tipe D, M dan X dimana Daihatsu Ayla D yang adalah varian termurah belum dilengkapi dengan fitur penunjang kenyamanan seperti AC dan sistem audio. Meski akan beredar pula di beberapa negara dunia ketiga lain selain Indonesia namun proses produksi Daihatsu Ayla dan Toyota Agya dipercayakan pada Daihatsu Indonesia, alasannya tak lain adalah adanya program LCGC yang menjadikan biaya produksi kedua mobil ini dapat ditekan lebih maksimal jika diproduksi di Indonesia.
Jika memang ke depan nantinya Daihatsu Ayla dan Toyota Agya mencatat kesuksesan di pasar maka bukan tidak mungkin Toyota bakal memutuskan untuk mendatangkan salah satu dari kedua mobil ini di negara-negara lain di kawasan Asia Tengara sebagaimana yang terjadi dengan Avanza-Xenia. Sebagaimana diketahui bahwa Toyota Avanza saat ini selain beredar di Indonesia dan Malaysia sudah diekspor ke beberapa negara di kawasan benua Afrika dan Pakistan. Bahkan baru-baru ini negara maju di kawasan Asia Tenggara yaitu Singapura pun sudah menjadi pangsa pasar baru bagi Toyota Avanza, meski hanya Avanza Veloz saja yang diekspor ke negara tersebut dengan nama Toyota Avanza 1.5.