Mini Cooper S terbaru masuk di Indonesia sejak pertengahan bulan lalu bersama Mini Cooper 1.5. Harga Mini Cooper S sendiri di Indonesia dibanderol sekitar Rp 649 juta dengan mengusung mesin 4 silinder berkapasitas 2.0 liter. Bagi sebagian orang Mini Cooper S tak lebih dari sekedar BMW dalam versi mungil, namun bagi penggemarnya tentu nilainya lebih dari itu.
Mobil BMW terbaru yang diproduksi dalam waktu beberapa tahun belakangan ini sendiri seolah sudah meninggalkan semangat awalnya. Kini mobil BMW “hanya” identik dengan kesan premium, bertenaga besar, suspensi yang keras dengan berbagai fitur “mainan”-nya yang lagi-lagi bagi sebagian orang dipsersepsi canggih. Namun jika dibandingkan BMW keluaran lawas maka ada faktor yang hilang yaitu fun to drive pada mobil BMW terbaru.
Lewat Mini, rupa-rupanya pihak pabrikan ingin faktor yang hilang itu ditransformasikan dalam wujud mobil berbadan mungil ini. Mini Cooper S setidaknya, mampu mengingatkan penggemar BMW lawas seperti apakah keasyikan mengemudikan sebuah mobil besutan BMW di masa lalu. Lincah, responsif dan fun to drive semuanya bak menitis dalam wujud Mini Cooper S terbaru.
Dengan harga yang setara dengan BMW Seri 3 memang Anda mendapatkan kabin yang sedikit lebih sempit, namun driving experience yang ditawarkan takkan membuat Anda merasa kecewa menulis cek sebesar itu. Lagi pula meski tak bisa dibilang lega namun kabinnya masih sangat layak memuat empat penumpang dewasa (termasuk pengemudi) dengan headroom dan legroom yang memadai.
Banyak hal berubah pada Mini Cooper S 2014 dibandingkan versi sebelumnya. Di bawah bonnet mesin 1.6 liter sudah digeser oleh mesin empat silinder twin turbo berkapasitas 1998 cc dengan daya maksimum 192 hp dan torsi 280 Nm yang diraih pada putaran 1250 rpm.
Dimensi mobilnya sendiri juga bertambah panjang 98 mm dengan penambahan wheelbase 28 mm. Lebar dan tingginya pun membengkak masing-masing 44 mm dan 7 mm. Hasilnya volume bagasi Mini Cooper S pun kini naik 51 liter dibanding pendahulunya.
Transmisi matic enam kecepatan Steptronic yang menjadi penyalur output mesin 2.0 liter ini adalah transmisi yang tergolong baru dan baru digunakan pertama kali oleh Mini Cooper S. Hasilnya bukan saja terasa lebih responsif namun sekaligus lebih ekonomis.
Salah satu kejutan yang muncul di balik kabin Mini Cooper S adalah panel speedometer yang ukurannya tak lebih besar dari piring cawan, namun pada saat yang sama posisi letaknya begitu pas dengan pandangan pengemudi. Meski panel instrumennya menggunakan model analog dan tampak crowded namun setidaknya masih bisa terbaca dengan baik, jika pun masih kurang puas Anda selalu bisa menambahkan instrumen digital aftermarket.
Lewat berbagai perubahan pada Mini Cooper S ini citra mobil Mini yang semula identik dengan mobil murah yang hanya diperuntukkan bagi para wanita untuk berbelanja seolah pudar sudah.
Enam airbag ditambah ABS, EBD dan BA setidaknya menunjukkan kelas Mini Cooper S yang sudah bergeser menjadi premium, belum lagi fitur lain seperti cornering brake control, dynamic stability control, drive-off assistance, brake drying, fading brake support dan dynamic traction control.
Beberapa fitur yang bisa diketemukan di dalam kabin Mini Cooper S meliputi sports seats dengan height adjusters dan lumbar control pada kedua jok depan, sporty leather-covered steering wheel, ISOFix untuk child seats, rain sensing wipers dan automatic headlights, automatic, filtered air conditioning dan cruise control dengan braking function.
Dan masih banyak lagi fitur yang disematkan pada Mini Cooper S hingga seolah mobil ini terasa seperti sebuah gadget berjalan.
Secara umum banyak perubahan pada Mini Cooper S yang membedakannya dengan versi terdahulu, namun sama seperti pendahulunya Mini masih merupakan versi mini dari BMW. Beruntung faktor fun to drive didukung dengan suara knalpot yang nge-bass memberikan pengalaman mengemudi yang dijamin bakal memuaskan pemiliknya.